Kekerasan terus terjadi pada bulan Ramadhan di Suriah
(VOVWorld)- Tanpa memperdulikan bahwa bulan Ramadhan penting dan suci bagi umat Muslim, perang masih terus terjadi di banyak tempat di Suriah. Menurut Organisasi Pengawasan Hak Asasi Manusia Suriah yang bermarkas di London, pada Senin 20 Agustus, ada kira-kira 120 orang yang tewas karena kekerasan-kekerasan yang terjadi di seluruh negeri.
Kekerasan di Suriah pada bulan Ramahdan
(Foto : Internet)
Dikabarkan, seorang wartawan perempuan Jepang telah tertembak mati di Aleppo, medan perang yang paling panas di Suriah belakangan ini. Dalam situasi kekerasan yang bereskalasi terus-menerus, delegasi pengamat PBB pada Senin 20 Agustus telah meninggalkan ibukota Damaskus setelah 4 bulan melaksanakan tugas di sini. Delegasi pengamat ini mengakui bahwa mereka tidak mampu mengontrol situasi di Suriah. Sementara itu, pada pagi hari Selasa (Menurut WIB), Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama telah menyatakan mungkin akan menyerang Suriah kalau ada bukti yang melihatkan bahwa pemerintah Presiden Al-Assad sedang menggunakan senjata kimia dan biologi. Ketika berbicara di depan jumpa pers di Gedung Putih, Presiden Barack Obama menyatakan bahwa Presiden Suriah akan harus menghadapi akibat-akibat yang tak bisa diduga dulu kalau menggunakan senjata kimia. Dalam satu perkembangan yang lain, fihak Rusia menuduh AS dan Barat sedang memasok senjata bagi faksi oposisi di Suriah, membuat situasi kekerasan di negara ini menjadi berlarut-larut.