Kelompok kapal survei Hai Yang 08 Tiongkok telah meninggalkan zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam
(VOVWORLD) - Pada jumpa pers periodik yang diadakan pada Kamis sore (8 Agustus), di Kota Hanoi.
Juru bicara Kemlu Vietnam, Le Thi Thu Hang (Foto: news.zing.vn) |
Ketika menjawab interviu wartawan tentang kegiatan kelompok kapal survei Hai Yang 08 Tiongkok yang sedang beroperasi secara ilegal di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen di Vietnam Tenggara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang memberitahukan:
“Menurut informasi yang kami ketahui, pada Rabu sore (7 Agustus), kelompok kapal survei Hai Yang 08 Tiongkok telah menghentikan kegiatan survei gempa bumi dan meninggalkan zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam Tenggara yang ditetapkan sesuai dengan UNCLOS 1982. Dalam hari-hari ini, Vietnam telah berulang kali menyatakan pendapat dan menggelarkan langkah-langkah di semua tingkat dengan banyak bentuk yang sesuai dengan hukum internasional, di antaranya ada UNCLOS 1982. Vietnam meminta kepada negara-negara lain supaya menghormati kedaulatan, hak kedaulatan dan hak yurisdiksi sesuai dengan hukum internasional Vietnam selalu memanifestasikan penegasan iktikad baik dan bersedia melakukan dialog untuk melakukan perbahasan dengan negara-negara yang bersangkutan untuk turut menjaga perdamaian, kestabilan, perkembangan dan kersajama persahabatan antara negara-negara.”
Bersangkutan dengan perihal Tiongkok siap mengedarkan buku sejarah baru kepada pelajar sekolah menengah umum, di antaranya mengatakan bahwa beberapa pulau dari kepulauan Truong Sa adalah milik Tiongkok, Juru Bicara Kemlu Le Thi Thu Hang satu kali lagi menegaskan: Vietnam mempunyai cukup dasar hukum dan bukti sejarah untuk menegaskan kedaulatan-nya terhadap dua kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum internasional. Perihal Tiongkok mempropagandakan pendidikan kepada generasi masa depan dengan informasi-informasi yang bertentangan dengan kebenaran sejarah dan hukum internasional tidak menguntungkan bagi hubungan dua negara.