Kemacetan politik di Mesir sudah mendapatkan terobosan
(VOVworld) - Partai Salafist Nour, kekuatan Isalam yang besarnya No.2 di Mesir dan yang adalah kelompok Islam satu-satunya terbuka mendukung pemecatan terhadap Presiden Mohamed Morsi pada Minggu (25 Agustus) dan menyatakan akan berpartisipasi pada Komite Amandemen Undang-Undang Dasar (UUD). Keputusan ini merupakan satu gerak gerik yang patut diperhatikan untuk membantu menerobos kemacetan politik sekarang di Mesir dan meneruskan peta jalan transisi yang digariskan oleh tentara pada 3 Juli lalu, yang diantaranya mengamandir UUD-2012 yang sekarang sedang terhenti, menyelenggarakan pemilu Parlemen dan Presiden.
Serdadu-serdadu mengepung jalan-jalan di kota Kairo
(Foto: baomoi.com)
`Dalam satu pernyataan, Partai tersebut memberitahukan: Salah satu diantara tujuan-tujuan berpartisipasi pada Komite ini dengan unsur-unsur yang terdiri dari 50 orang yang mewakili semua unsur di kalangan masyarakat ialah membela identitas Islam. Sebelumnya, Partai Salafist Nour pernah berulang kali mengancam akan menarik diri dari peta jalan tersebut setelah ada beberap pasal yang bersangkutan dengan Undang-Undang tentang Syariat yang diusulkan untuk dihapuskan.
Pada hari yang sama, Ahmed El-Meslemani, penasehat media massa dari Presiden sementara Mesir menegaskan: Negara Afrika Utara ini telah melampaui “
intrik” menggulingkan negara dan sekarang sedang melakukan kampanye menentang anasir-anasir provokatif dalam Organisasi Ikhwanul Muslimin (MB) dan kekuatan-kekuatan Islam sekutu.
Sementara itu, Televisi Nasional Mesir memberitakan: Satu Mahkamah di Ibukota Kairo pada Minggu (25 Agustus) telah menunda sidang pengadilan untuk memeriksa mantan Presiden negara ini, Hosni Mubarak dengan tuduhan menghasut kekerasan dan membunuh para demonstran sampai tanggal 14 September mendatang. Keputusan tersebut dikeluarkan oleh para hakim hanya beberap jam setelah membuka sidang pengadilan terhadap mantan pemimpin yang berusia 85 tahun ini./.