Kemenangan simultans yang dicapai rakyat Viet Nam dan Perancis dalam menghadapi kolonialisme
(VOVWORLD) - Kekalahan militer Kolonialis Perancis di Dien Bien Phu pada tanggal 7 Mei 1954 adalah salah satu di antara detik-detik sejarah, memainkan kekalahan total dari Negara Perancis dalam upaya membangun kembali negeri jajahan di Indocina pada khususnya dan imperialisme-kolonialismenya pada umumnya setelah Perang Dunia II berakhir, melalui itu menghentikan zaman kolonialisme klasik yang sudah memakan waktu 400 tahun di dunia.
Ketika dinterviu oleh wartawan Kantor Berita Viet Nam, Pakar sosiologi Perancis, Said Souamama mengatakan bahwa rakyat Perancis belum pernah mendukung peperangan ini. Gerakan anti perang di Viet Nam sangat bergelora. Ratusan serdadu telah melakukan desersi dan masuk ke tentara Viet Nam, para buruh pelabuhan dan kereta api menolak membongkar dan menunggahy peralatan militer ke Viet Nam. Demonstrasi-demonstrasi anti-perang berbentrokan dengan polisi telah terjadi. Menurut hemat Said Bouamama, Dien Bien Phu punya makna besar, satu kekalahan dari kolonialisme, racisme dan Negara Perancis; satu kemenangan dari bangsa-bangsa Viet Nam dan Perancis. Dia menonjolkan pelajaran zaman dari sejarah ini itu merupakan hal yang perlu dari satu gerakan anti-perang menentang bentuk neo-kolonialisme sedang tersebar-luas dewasa ini.