(VOVworld) – Pada Kamis (5 Juni), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Vietnam mengadakan jumpa pers internasional di kota Hanoi untuk memberikan informasi tentang situasi di lapangan sejak Tiongkok menempatkan secara tidak sah anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam serta memberikan pemberitahuan tentang upaya Vietnam dalam menangani masalah ini dengan langkah-langkah damai.
Juru bicara Kemlu Vietnam, Le Hai Binh di depan jumpa pers
(Foto: internet)
Menurut informasi dari wakil Kemlu Vietnam, selama lebih dari sebulan ini, tanpa memperdulikan upaya diplomatik yang dilakukan Vietnam, tanpa memperdulikan reaksi kuat dari komunitas internasional, Tiongkok tidak hanya tidak menghentikan aktivitas-aktivitas yang tidak sah, tapi juga mengeluarkan pernyataan-pernyataan untuk memfitnah, memutar-balikkan dan melemparkan kesalahan kepada pihak Vietnam. Yang lebih serius ialah di lapangan, Tiongkok telah melakukan tindakan eskalasi baru, memperluas skala aktivitas anjungan minyak Haiyang Shiyou 981, meningkatkan jumlah kapal pengawal berbagai jenis, mengepung, berinisiatif menyerang dan menabrakkan kapal-kapal sipil Vietnam.
Dari tanggal 3 Mei hingga sekarang ini, kapal-kapal Tiongkok telah menabrakkan dan menggunakan kanon air sehingga menimbulkan kecelakaan terhadap 12 polisi perikanan Vietnam dan merusak 24 kapal pelaksana hukum Vietnam, diantaranya ada 5 kapal polisi laut dan 19 kapal patroli perikanan Vietnam. Khususnya, Tiongkok telah melakukan melakukan tindakan yang tidak berkemanusiaan ketika menenggelamkan kapal ikan Vietnam, mencegah kapal-kapal Vietnam lain yang datang untuk melakukan pertolongan terhadap para nelayan, menabrakkan satu kapal polisi laut Vietnam yang sedang melaksanakan tugasnya. Tindakan-tindakan Tiongkok ini membuat ketegangan di Laut Timur menjadi lebih serius, mengancam secara serius perdamaian, kestabilan, kebebasan dan keamanan maritim di kawasan, menimbulkan kecamasan terhadap komunitas internasional, menimbulkan kegusaran di kalangan opini umum dan rakyat Vietnam. Vietnam tegas memprotesnya.
Dalam keterangannya kepada wartawan internasional tentang dukungan Amerika Serikat terhadap Vietnam dalam membela kedaulatan, juru bicara Kemlu Vietnam, Le Hai Binh menegaskan: “Mempertahankan perdamaian, kestabilan, keamanam, keselamatan maritim di kawasan merupakan kepentingan, tanggung jawab dan kewajiban semua negara yang bersangkutan, baik di dalam maupun di luar kawasan. Amerika Serikat adalah negara adi kuasa di dunia dan Asia-Pasifik. Pada waktu lalu, bersama dengan komunitas internasional, Amerika Serikat telah menyebutkan suara untuk turut menangangi ketegangan-ketegangan di kawasan. Kami berharap supaya Amerika Serikat terus menyebutkan suara yang lebih kuat lagi, melakukan aksi yang lebih praksis dan konstruktif untuk memberikan sumbangan pada perdamaian di kawasan”.
Le Hai Binh juga menegaskan bahwa masalah Laut Timur juga akan menjadi titik berat yang dibahas di Konferensi para pejabat tinggi ASEAN dan konferensi-konferensi yang bersangkutan di Myanmar dari 6 - 10 Juni mendatang.
Bersangkutan dengan pertanyaan akhir-akhir ini, dalam jumpa pers, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying menyatakan bahwa Vietnam mengirim banyak kapal untuk mengacaukan aktivitas-aktiviats anjungan minyak Tiongkok, kapal Vietnam secara berinisiatif menyeruduk kapal dinas Tiongkok, beranggapan bahwa tingkah laku Vietnam mengancam keamanan kawasan. Bersamana itu, Tiongkok telah memberlakukan dokumen di PBB dan mengirim nota kepada rombongan perwakilan negara- negara di Jenewa tentang kasus anjungan minyak, Tran Duy Hai, Wakil Ketua Komite Perbatasan Nasional Vietnam mengatakan: “ Isi nota dan pidato dari ibu Hua Chunying, semuanya mengandung satu hal yang sama yalah memfitnah kenyataan dan mendistorsikan situasi nyata. Hanya ada gambar tentang kapal Tiongkok yang menyerang kapal Vietnam dan Tiongkok juga tidak bisa mengeluarkan bukti manapun yang memperlihatkan bahwa kapal Vietnam menyerang kapal Tiongkok. Tindakan kapal Tiongkok menyeruduk kapal Vietnam telah diakui oleh Tiongkok sendiri di berbagai media masa. Kami sepenuhnya menyampaikan penolakan”.
Bersangkutan dengan langkah- langkah perjuangan pada waktu mendatang, Wakil Kementerian Luar Negeri Vietnam, pasukan pelaksana laut, polisi laut Vietnam semuanya menegaskan akan terus dan tekun dengan semua langkah berjuang secara damai, memaksa Tiongkok supaya menarik anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 ke luar dari zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam. Vietnam menginginkan agar komunitas internasional terus memprotes kuat tindakan salah Tiongkok dan membela keadilan./.