Kenyataan yang sebenarnya tentang kasus pelanggaran hukum di daerah paroki My Yen, provinsi Nghe An

(VOVworld) – Pada hari-hari belakangan ini di internet, para anasir permusuhan di dalam dan luar negeri telah memuat berita yang salah tentang kasus Pemerintahan kecamatan Nghi Phuong, kabupaten Nghi Loc, provinsi Nghe An (Vietnam Tengah) melakukan penindasan agama.

Kasus ini mulai sejak Mei 2013, ketika para warga Katolik di daerah paroki My Yen menggunakan tongkat dan pipa besi mengejar dan memukuli 3 polisi kabupaten Nghi Loc pada saat rombongan Kementerian Keamanan Publik Vietnam datang mencaritahu tentang situasi di daerah. Bahkan para warga Katolik ini juga menghancurkan rumah saudara Dau Van Son, karena mencurigai dia telah mengijinkan polisi masuk rumah. Setelah proses investigasi, polisi provinsi Nghe An telah menangkap dan menindak 2 tersangka yaitu Ngo Van Khoi dan Nguyen Van Hai di kecamatan Nghi Phuong, kabupaten Nghi Loc sesuai dengan prosedur hukum. 

Kenyataan yang sebenarnya tentang kasus pelanggaran hukum di daerah paroki My Yen, provinsi Nghe An - ảnh 1
Para warga Katolik berkumpul menyerang gedung Pemerintahan daerah
(Foto: baonghean.vn)

Setelah kasus ini terjadi, para pemimpin provinsi Nghe An dan badan-badan fungsional telah berulang kali melakukan temu kerja dan memberitahukan kepada pengurus daerah paroki setempat tentang penangkapan dua tersangka Ngo Van Khoi dan Nguyen Van Hai, meminta kepada keuskupan supaya berkoordinasi dengan pemerintahan setempat agar badan reserse bisa menangani kasus ini sesuai dengan ketentuan hukum. Bersamaan itu juga telah memberikan penjelasan kepada rakyat supaya mengerti akan hakekat kasus ini karena dua tersangka tersebut juga telah mengakui pelanggaran hukum yang mereka lakukan.

Namun, paling belakangan ini, pada 4 September 2013, pada saat pemerintahan kecamatan Nghi Phuong sedang mengadakan sidang, maka kira-kira 30 warga katolik yang pada pokoknya ialah wanita membawa senjata dan masuk ke dalam kantor untuk menuntut pembebasan terhadap dua  tersangka yaitu Ngo Van Khoi dan Nguyen Van Ha. Pada jam 15.30 hari yang sama, Gereja Trai Gao telah membunyikan lonceng alarm dan ratusan warga katolik telah turun ke kantor kecamatan Nghi  Phuong. Sesudah itu, beberapa orang provokator telah menggunakan batu untuk menyerang kekuatan fungsional yang sedang bertugas menjamin keamanan dan ketertiban, sehingga membuat beberapa polisi dan14 warga katolik menderita luka-kuka berat.

Sebelumnya, pada 3 Setember, ada kira-kira 1.000 warga katolik telah  berkumpul di depan kantor kecamatan Nghi Phuong yang membawa spanduk dan slogan dengan isi menentang pemerintahan kecamatan yang telah menangkap orang secara tidak sah, bersamaan itu menggunakan sejumlah besar orang untuk menimbulkan tekanan terhadap pemerintahan dan mengepung dan menzalimi, megontrol 6 pejabat pemerintahan kabupaten Nghi Loc dan kecamatan Nghi Phuong dalam kamar kerja.  Pada sore hari yang sama, warga katolik telah menzalimi dan memaksa pemimpin kecamatan Nghi Phuong menulis surat jaminan yang isinya menuntut kepada Komite Rakyat Provinsi dan Kepolisian provinsi supaya membebaskan dua tersangka Ngo Van Khoi dan Nguyen Van Hai. 

Meskipun pemerintahan provinsi Nghe An telah berinisiatif dan konsisten melakukan langkah-langkah menangani kasus ini sesuai dengan hukum Negara, namun, tindakan-tindakan pengacauan yang dilakukan warga katolik  My Yen dalam waktu lalu yang klimaksnya ialah pada 3-4 September jelaslah merupakan pelanggaran serius terhadap Undang-Undang. Kenyataan ini jelaslah telah membantah semua informasi di internet dari anasir-anasir buruk dalam dan luar negeri yang telah dan sedang sengaja medistorsikan, menghasud dan memecah-belah persatuan besar seluruh  rakyat./. 
Berita Terkait

Komentar

Yang lain