Ketegangan AS – Iran: Iran ingin menghancurkan “mesin militer” dari Washington
(VOVWORLD) - Panglima Pasukan ruang angkasa luar dari Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Amirali Hajizadeh, pada Kamis (9/1), menyatakan bahwa serangkaian serangan dengan rudal negara ini terhadap target-target Amerika Serikat (AS) di Irak bukan bertujuan untuk membasmi para serdadu AS, tetapi untuk menghancurkan “mesin militer” dari Washington serta mengawali serangkaian serangan yang mungkin terjadi di seluruh kawasan Timur Tengah.
Rudal diluncurkan dari Iran terhadap pangkalan-pangkalan militer AS di Irak (Foto: IRNA/VNA) |
Dia juga menekankan bahwa Iran punya ratusan rudal yang sudah siaga dan pada saat Teheran menembak serangkaian rudal pada Rabu (8/1), negara ini juga telah menggunakan "serangan-serangan siber untuk menonaktifkan sistem navigasi pesawat terbang dan drone (dari AS)”.
Dalam satu perkembangan lain, Presiden Dewan Eropa, CHarles Michel, pada Kamis (9/1), memberitahukan: dia telah melakukan perbahasan dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani dan mendesak Teheran supaya menaati permufakatan nuklir bersejarah yang bernama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang telah ditandatangani Teheran dengan negara-negara adi kuasa di dunia pada tahun 2015. Pada pihaknya, Presiden Iran, Hassan Rouhani memberitahukan: Teheran sedang berupaya memperkokoh permufakatan nuklir dan penolakan untuk menaati pembatasan-pembatasan adalah hal yang perlu untuk menciptakan satu keseimbangan dalam permufakatan.
Pernyataan tersebut dikeluarkan tiga hari setelah Iran menyatakan bahwa negara ini akan menarik diri dari komitmen-komitmen menurut JCPOA setelah serangkaian ketegangan antara AS-Iran di kawasan.