Ketegangan di sekitar kasus intel Skripal: Reaksi opini umum dunia setelah banyak negara mengusir para diplomat Rusia
(VOVWORLD) - Duta Besar (Dubes) Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vassily Nebenzia, pada Senin (26 Maret), telah menegaskan: Keputusan Amerika Serikat (AS) mengusir 12 diplomat Rusia yang bekerja di Kantor Perwakilan Tetap Rusia di PBB merupakan satu “langkah yang pantas disayangkan dan kurang berkemauan baik”, menunjukkan: AS telah menyalah-gunakan hak-hak dan kewajibannya dengan martabat sebagai sebuah negara yang terletak di Markas Besar PBB.
Dubes Rusia di PBB, Vassily Nebenzia pada satu sidang PBB di New York, AS pada 24/2. (Foto: Xinhua/Kantor Berita Vietnam) |
Ketika berbicara di depan jumpa pers, Dubes Rusia, Vassily Nebenzia menunjukkan: AS telah melanggar Konvensi tahun 1946 tentang hak khusus dan hak kekebalan PBB dan Perjanjian tentang peletakan kantor utama yang telah ditandatangani antara PBB dan AS pada tahun 1974. Dia juga memberitahukan: para diplomat Rusia akan meninggalkan Markas PBB sebelum tanggal 2 April mendatang, meski Pemerintah Rusia menentang keputusan AS.
Pada pihaknya, Dubes AS di PBB, Nikki Haley menyambut gerak-gerik Pemerintah AS yang mengatakan bahwa AS dan banyak negara di dunia sedang menyampaikan satu pesan yang jelas bahwa mereka akan “tidak menerima perilaku Rusia”.
Sementara itu, Pemerintah Turki, pada hari yang sama, menyatakan: Negara ini akan tidak mengeluarkan langkah-langkah anti Rusia. Deputi Perdana Menteri (PM) Turki, Bekir Bozdag menekankan: Rusia dan Turki sedang mempunyai hubungan baik dan Ankara akan tidak mengesahkan langkah anti Rusia. Setuju dengan pandangan tersebutl pimpinan partai ekstrim Liga di Italia, Matteo Salvini, pada Senin (26 Maret), telah menegaskan: pengusiran terhadap para diplomat Rusia yang dilakukan oleh AS dan banyak negara Uni Eropa tidak hanya tidak berhasil memecahkan masalah-masalah, melainkan juga lebih merumitkan situasi. PM Austria, Sebastian Kurz dan Menteri Luar Ngeri Karin Kneissl pada hari yang sama, menyatakan: Austria akan tidak mengekor negara-negara Uni Eropa mengusir para diplomat Rusia.