(VOVWORLD) - Pemerintah Amerika Serikat (AS), pada Minggu (13 Oktober), memberitahukan akan menggelar satu sistem pertahanan rudal jarak tinggi terminal (THAAD) di Israel dan mengirimkan satu pasukan AS untuk mengoperasikan sistem ini.
Juru Bicara Pentagon, Pat Ryder memberitahukan bahwa penggelaran ini akan membantu penguatan sistem pertahanan udara terintegrasi Israel, sehingga membantu membela Israel dengan lebih baik dari serangan-serangan rudal di masa depan. Namun kalangan otoritas AS tidak merinci waktu konkret untuk menggelar sistem tersebut.
Sementara itu, pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi memperingatkan bahwa kegiatan penggelaran tersebut akan membahayakan serdadu AS.
Dalam perkembangan lain yang terkait dengan konflik sekarang antara Israel dan pasukan Hezbollah di Lebanon, tentara Israel, pada Senin pagi (14 Oktober) mengonfirmasikan bahwa serangan pesawat nirawak yang dilakukan oleh pasukan Hezbollah terhadap pangkalan militer di dekat Binyamina, Israel Utara, pada Minggu malam (13 Oktober), telah mengakibatkan 4 serdadu negara ini tewas dan 7 orang lain luka-luka parah.