Ketegangan diplomasi di Teluk: Qatar meminta supaya membatalkan blokade
(VOVWORLD) - Kalau Qatar tetap diblokade, maka akan tidak ada perundingan manapun. Begitulah pernyataan yang dikeluarkan oleh Qatar pada Senin (19 Juni) kepada negara-negara tetangga Arab yang sedang berupaya melakukan blokade terhadap negara ini.
Menlu Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menjawab wawancara kalangan pers pada di ibukota Doha ,pada 8/6. (Foto:AFP/Kantor Berita Vietnam). |
Ketika berbicara di depan kalangan pers di ibukota Doha, Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menyatakan langkah-langkah untuk mengisolasi Qatar yang diajukan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan negara-negara lain adalah tindakan provokatif, bersamaan itu menekankan prasyarat bagi perundingan-perundingan ialah menghentikan langkah-langkah ini. Dia juga menunjukkan: Perundingan-perundingan harus berlangsung secara berbudaya dengan satu fundasi yang mantap, tidak menderita tekanan atau isolasi.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Menlu Qatar setelah Menlu Uni Emirat Arab memperingatkan bahwa isolasi diplomasi terhadap Doha mungkin akan berlanjut selama bertahun-tahun, bersamaan itu menyatakan akan tidak ada solusi mana pun jika Qatar tidak menghentikan bantuan kepada kaum teroris.
Pada hari yang sama, Duta Besar Vietnam untuk Qatar, Nguyen Hoang memberitahukan: Semua aktivitas dari komunitas orang Vietnam tetap berlangsung secara normal. Menurut hemat Duta Besar Nguyen Hoang, untuk menjamin keamanan dan keselamatan tentang manusia dan harta benda orang Vietnam secara sah, melaksanakan bimbingan Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Vietnam telah dan sedang terus berkoordinasi erat dengan semua badan di dalam negeri untuk berinisiatif melakukan semua opsi perlindungan warga negara dalam semua situasi. Kedutaan Besar Vietnam terus mengikuti situasi secara ketat, mempertahankan tim kerja dan hubungan hot-line, bersedia melakukan koordinasi dan menangani semua masalah yang baru muncul bersangkutan dengan warga negara Vietnam.