Doha, ibukota Qatar. (Foto: wikipedia.org)

Ini merupakan beberapa gerak-gerik terkini yang bersangkutan dengan  ketegangan diplomatik di Teluk pada latar belakang Amerika Serikat (AS) sedang berupaya mendorong pemecahan atas kontradiksi-kontradiksi di kawasan ini. Sekarang, informasi terinci tentang daftar tuntutan tersebut belum diumumkan. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Rex Tillerson, pada Selasa (21 Juni) berharap agar  daftar ini merupakan tuntutan-tuntutan yang cocok dan implementatif untuk memberikan satu solusi bagi situasi sekarang. Dia menekankan: AS  berharap akan mencapai solidaritas dalam negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) agar semua pihak bisa berfokus pada perang anti IS di seluruh kawasan ini, bersamaan itu  menegaskan: AS  mendukung upaya kerujukan Kuweit untuk mengatasi krisis sekarang.

Dalam perkembangan yang bersangkutan, Kantor Berita Fars dari Iran, pada Kamis (22 Juni), memberitakan bahwa negara ini sedang mengangkut lebih dari 1000 ton hortikultura ke Qatar setiap hari setelah serentetan negara di Teluk memutuskan hubungan dengan Pemerintah doha. Menurut Direktor Pelabuhan-Pelabuhan di provinsi Boushehr dari Iran, Mohammad Mehdi Bonchari, Teheran mulai mengekspor pangan ke Qatar selama beberapa hari setelah meledak ketegangan di Teluk yang diiringi dengan aktivitas pengangkutan barang negara ini yang banyak tergantung pada sumber pangan impor lumpuh. Selain itu, Iran juga mengerahkan pesawat-pesawat terbang untuk mengangkut bahan makanan ke Qatar.