(VOVworld) – Baru-baru ini, di sela Konferensi Tingkat Tinggi APEC ke-20 di Vladivostok, Federasi Rusia, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa “Indonesia dan negara-negara ASEAN yang lain bersedia membantu Vietnam mengatasi krisis, supaya Vietnam tidak harus mencari paket bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF)”. Ketika menjawab interviu wartawan Kantor berita Vietnam, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung telah menegaskan bahwa: Menurut permufakatan tentang Penganeka-arahan Gagasan Chiangmai (CMIM) dimana Vietnam adalah anggotanya yang aktif, semua negara anggota berhak mendekati sumber modal ini ketika membutuhkan bantuan guna mengatasi kesulitan yang mendesak dalam neraca pembayaran dan likuiditas valuta asing untuk jangka waktu pendek guna melaksanakan target menstabilkan ekonomi makro dan pasar moneter.
PM Vietnam Nguyen Tan Dung
(Foto: nguyentandung.org)
Sejak awal tahun 2011 sampai sekarang, situasi ekonomi makro Vietnam sedang mengalami banyak perubahan yang positif. Inflasi selama 8 bulan awal tahun telah dikekang pada taraf 2,86% dan diprakirakan akan mencapai 6% untuk sepanjang tahun. Neraca pembayaran umum kelebihan kira-kira USD 8 miliar; cadangan valuta asing negara naik dua kali lipat terbanding dengan awal tahun; pasar valuta asing dan kurs uang asing stabil; ekspor naik kira-kira 20%, defisit perdagangan pada taraf 1% terbanding dengan total nilai ekspor. Pertumbuhan GDP triwulan ini lebih tinggi terbanding dengan triwulan sebelumnya, diprakirakan untuk sepanjang tahun 2012, pertumbuhan mencapai kira-kira 5,5%.
Restrukturisasi perekonomian pada umumnya dan sektor perbankan pada umumnya telah mencapai hasil-hasil awal yang positif. Semua hasil tersebut dan pengarahan kebijakan makro dari pemerintah Vietnam telah mendapat penilaian yang tinggi dari pasar dan komunitas internasional.
Dengan syarat ekonomi makro, necara pembayaran, cadangan valuta asing, kepercayaan pasar yang positif seperti sekarang, Pemerintah Vietnam menegaskan tidak punya kebutuhan meminjam dana IMF dan ASEAN + 3 untuk menangani masalah-masalah ekonomi di dalam negeri. Pemerintah Vietnam terus menjaga hubungan yang erat, dalam kerangka kerjasama dengan IMF dan ASEAN + 3, termasuk aktivitas pengawasan ekonomi makro secara periodik./.