Pada 7/2, Ketua baru Uni Afrika atau AU- Presiden Republik Demokrasi Conggo Felix Tshisekedi menyatakan selama masa baktinya dia akan menjalankan satu solusi untuk sengketa yang berkepanjangan terkait dengan Bendungan Renaisans Agung di sungai Nile di Ethiopia. Pada konferensi tingkat tinggi AU- yang berlangsung pada 6-7/2 secara virtual, Presiden Felix Tshisekedi memulai masa baktinya sebagai Ketua AU, pengganti Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

Foto: Eastern Herald

Ketika berbicaca pada penutupan Konferensi tersebut, Felix Tshisekedi menegaskan ingin melaksanakan solusi-solusi inovasi untuk menangani persengketaan antara negara-negara secara damai, khususnya mencarikan cara efektif untuk sengketa-sengeketa yang terkait dengan Bendungan Renaisans Agung di sungai Nile- masalah yang sedang menjadi sengketa antara Mesir, Sudan dan Ethiopia.