Ketua MN Nguyen Thi Kim Ngan melakukan pembicaraan dengan Presiden Parlemen Eropa
(VOVWORLD) - Presiden Parlemen Eropa, Antonio Tajani, pada Kamis pagi (4/4) (menurut waktu lokal), di Markas Parlemen Eropa di Kerajaan Belgia, memimpin upacara penyambutan terhadap Ketua Majelis Nasional (MN) Viet Nam, Nguyen Thi Kim Ngan dan delegasi tingkat tinggi MN Viet Nam yang melakukan temu kerja dengan Parlemen Eropa.
Presiden Parlemen Eropa, Antonio Tajani (kanan) menyambut Ketua MN Nguyen Thi Kim Ngan (Foto: VNA) |
Setelah upacara penyambutan tersebut, Ketua MN Nguyen Thi Kim Ngan dan Presiden Parlemen Eropa, Antonio Tajani melakukan pembicaraan. Ketua MN Nguyen Thi Kim Ngan menekankan bahwa Viet Nam telah menandatangani dan melaksanakan 12 Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dan sekarang melakukan perundingan 4 FTA lainnya. Uni Eropa sekarang merupakan mitra dagang yang besarnya nomor 4, merupakan pasar ekspor yang besarnya nomor 2 dan sekaligus investor yang besarnya nomor 5 dari Viet Nam. Untuk meningkatkan hubungan kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi ke ketinggian baru, dua pihak telah menyelesaikan perundingan dan sedang siap menandatangani dan meratifikasi Perjanjian Perdagangan Bebas Viet nam – Uni Eropa (EVFTA) dan Perjanjian Proteksi Investasi (IPA). Ketua MN Nguyen Thi Kim Ngan menunjukkan bahwa EVFTA dan IPA akan memberikan kepentingan di banyak segi untuk baik Uni Eropa maupun Viet Nam. Viet Nam menginginkan agar EVFTA dan IPA cepat ditandatangani dan diratifikasi karena sesuai dengan kepentingan perdagangan, investasi dengan kepentingan-kepentingan strategis untuk kedua pihak. Beliau menginginkan agar Presiden Parlemen Eropa, Antonio Tajani memberikan dukungan agar ratifikasi EVFTA bisa dimasukkan ke dalam program sidang Parlemen Eropa yang pertama dalam masa bakti baru. Beliau menegaskan bahwa Viet Nam selalu menaruh perhatian dan menciptakan syarat bagi aktivitas investasi dan bisnis dari para investor asing dan Eropa.
Pada pihaknya, ketika menegaskan bahwa Uni Eropa sangat menghargai EVFTA dan IPA, Presiden Parlemen Eropa, Antonio Tajani juga menunjukkan bahwa perjanjian-perjanjian tersebut punya arti penting terhadap para pihak, bersamaan itu memberitahukan bahwa dalam masa baktinya, dengan jabatan sebagai Presiden Parlemen Eropa, dia telah melakukan semua yang bisa dia lakukan agar penandatanganan dan ratifikasi dilakukan. Dia memberitahukan bahwa Parlemen Eropa sedang menyiapkan pemilu dan segera setelah masa bakti baru mulai, masalah-masalah yang bersangkutan dengan perjanjian-perjanjian tersebut akan dipelajari.