Ketua Majelis Nasional (MN) Vietnam, Tran Thanh Man (kanan) menerima Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Mahyudin (Foto: VOV)

Pada pertemuan tersebut, Ketua MN Tran Thanh Man menekankan bahwa hubungan persahabatan kerja sama Vietnam-Indonesia selama ini tidak henti-hentinya berkembang secara positif, Vietnam selalu menghargai dan menginginkan agar hubungan Kemitraan strategis Vietnam-Indonesia ditingkatkan ke level baru. Ketua MN Tran Thanh Man mengapresiasi kerja sama, keberbagian pengalaman, penciptaan payung hukum antara dua badan legislatif dua negara selama ini. Dalam rangka multilateral, kedua pihak telah selalu saling mendukung di forum antar-parlemen internasional dan regional.

Ketua MN Tran Thanh Man menilai bahwa ranah kerja sama perdagangan dua negara masih besar (Foto : VOV)

Ketua MN Tran Thanh Man menilai bahwa ranah kerja sama perdagangan dua negara masih besar dan target nilai perdagangan bilateral yang mencapai 18 miliar USD pada tahun 2028 bisa dilampaui apabila kedua pihak aktif menjalankan solusi koordinasi dan melaksanakan kesepakatan-kesepakatan kerja sama di bidang perikanan, mengembangkan perikanan dan pembudidayaan perikanan secara berkelanjutan, mencegah penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan dan tidak teratur (IUU). Mengenai kerja sama antara badan parlemen dua negara, Ketua MN Tran Thanh Man meminta kedua pihak supaya pada waktu mendatang memperkuat pertukaran delegasi, kontak tingkat tinggi dan berbagai tingkat; memperkuat pembahasan, berbagi pengalaman antara Badan legislatif dua negara, terutama antara komisi-komisi Parlemen, kelompok-kelompok legislator persahabatan, legislator wanita dan legislator muda.

Delegasi anggota parlemen dua negara (Foto: VOV)

Pada pihaknya, Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin menegaskan bahwa DPD RI Indonesia ingin menggalang hubungan kerja sama yang menuju ke masa depan, berbagi pengalaman parlemen dua negara. Ketika menyetujui pendapat Ketua MN Tran Thanh Man untuk mewujudkan nilai perdagangan bilateral mencapai 18 miliar USD pada tahun 2028, Wakil Ketua DPD RI Indonesia juga menganggap bahwa ini merupakan target yang ingin dicapai pemimpin tingkat tinggi kedua negara. Oleh karena itu, dua pihak perlu mengkonkretkan semua target untuk meningkatkan daya saing di kawasan, di antaranya bidang ekonomi digital, ekonomi hijau, energi terbarukan yang menjadi kebutuhan kedua negara, menciptakan payung hukum sebaik-baiknya bagi badan-badan usaha dua negara untuk bersama-sama berkembang.