Ketua Parlemen Denmark Morgen Lykketoft berkunjung di Vietnam

(VOVworld) - Ketua  Parlemen Denmark Morgen Lykketoft, Istri dan delegasi tingkat tinggi Parlemen Denmark  telah tiba di Hanoi, Senin pagi 5 Maret,  memulai kunjungan resmi di Vietnam, atas undangan Ketua Majelis Nasional (MN) Vietnam Nguyen Sinh Hung. 

Ketua Parlemen Denmark Morgen Lykketoft berkunjung di Vietnam - ảnh 1
Ketua MN Vietnam Nguyen Sinh Hung menerima Ketua  Parlemen Denmark Morgen Lykketoft 
(Foto: phamquangnghi.com)

Senin sore 5 Maret, di kota Hanoi, Ketua MN  Vietnam Nguyen Sinh Hung telah menerima dan melakukan pembicaraan dengan Ketua Parlemen Denmark Morgen Lykketoft. Ketua MN VN Nguyen Sinh Hung telah menyambut kunjungan di Vietnam  yang dilakukan Ketua Ketua Parlemen Denmark Morgen Lykketoft dan menganggap-nya sebagai selar penting yang turut  mendorong hubungan kerjasama Vietnam- Denmark menjadi intensif, mendatangkan kepentingan kepada rakyat dua negeri.

Pada pembicaraan setelah pertemuan tersebut, Ketua MN Nguyen Sinh Hung menginginkan  supaya Parlemen Denmark  terus mendukung  pengakuan Uni Eropa  terhadap status ekonomi pasar penuh dari Vietnam dan mendorong Uni Eropa supaya lebih cepat melakukan perundingan FTA dengan VN. Dua fihak menilai tinggi  pembentukan resmi hubungan kemitraan strategis antara dua negara di bidang perubahan iklim, lingkungan, energi dan pertumbuhan hijau, membantu Vietnam memanfaatkan lebih baik lagi potensi dan keunggulan Denmark di bidang - bidang ini, dua fihak sepakat terus mempertahankan pertukaran delegasi tingkat tinggi untuk menyampaikan konsultasi, belajar pengalaman aktivitas legislasi dan pengawasan; memperkuat temu pertukaran, bertukar pengalaman dan menciptakan pengertian satu sama lain. Bersamana itu, berkoordinasi mengawasi pelaksanaan semua Permufakatan, Program kerjasama, menciptakan syarat untuk membantu  badan-badan usaha dua negara  melakukan investasi dan bisnis, terus saling mendukung di semua forum  multilateral.

Pada pembicaraan  ini, Ketua MN VN Nguyen Sinh Hung  telah mengumumkan dan menjelaskan beberapa masalah penting yang bersangkutan dengan Amandemen Undang- Undang Dasar tahun 1992 yang mendapat perhatian dari delegasi Denmark. Pada Senin malam ini, Ketua MN Nguyen Sinh Hung mengadakan resepsi khidmat untuk menghormat Ketua Parlemen Denmark Morgen Lykketoft, Istri dan delegasi tingkat tinggi Parlemen Denmark. 

Senin sore 5 Maret, di kota Hanoi Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyen Tan Dung telah beraudiensi dengan Ketua Parlemen Denmark Morgens Lykketoft yang sedang melakukan kunjungan resmi di Vietnam. Perdana Menteri Nguyen Tan Dung dengan gembira melihat bahwa hubungan Vietnam-Denmark sedang berkembang sangat positif pada semua aspek, terutama di bidang ekonomi. Khususnya, Vietnam dan Denmark telah menegakkan hubungan kemitraan strategis dalam menghadapi perubahan iklim dan menjaga lingkungan. PM Nguyen Tan Dung menginginkan supaya Parlemen Denmark mendukung aktivitas-aktivitas kerjasama pada semua bidang antara pemerintah dua negeri di antaranya ada penggelaran aktivitas-aktivitas kerjasama untuk menghadapi perubahan iklim, kenaikan air laut, bantuan ODA untuk Vietnam, kerjasama dalam menyusun Undang-Undang…

Ketua Parlemen Denmark Morgen Lykketoft berkunjung di Vietnam - ảnh 2
PM Vietnam Nguyen Tan Dung menerima Ketua Parlemen Denmark Morgens Lykketoft.
Foto: baodientu.chinhphu.vn

PM Vietnam  mengusulkan kepada pihak Denmark supaya terus membantu dan menciptakan syarat yang kondusif bagi masyarakat Vietnam yang sedang belajar, tinggal dan bekerja di Denmark untuk  mencapai kehidupan stabil, berkembang, memberikan sumbangan pada hubungan kerjasama persahabatan antara dua negara dan dua bangsa.

Pada pihaknya, Ketua Parlemen Morgens Lykketoft menegaskan bahwa Parlemen Denmark senantiasa mendukung aktivitas kerjasama antara Pemerintah dua negeri, terutama aktivitas-aktivitas kerjasama menurut usulan PM Nguyen Tan Dung, sekaligus juga mengusulkan kepada dua pihak supaya memperkuat kerjasama, berbagi pengalaman di bidang reformasi hukum, menganggap itu sebagai bidang kerjasama potensial antara dua negara./.

Komentar

Yang lain