(VOVWORLD) - Ketua Parlemen Republik Korea, Chung Sye-kyun menyerukan kepada Republik Korea supaya melakukan dialog dengan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) seiring dengan pelaksanaan sanksi-sanksi.
Ketika berbicara di depan upacara pembukaan Konferensi ke -2 Ketua Parlemen Asia-Eropa yang diadakan di Seoul, Ketua Chung Sye-kyun, pada Selasa (27 Juni), menyatakan bahwa dengan sanksi-sanksi, komunitas internasional perlu memadukan dengan langkah-langkah dialog jadi barulah ada harapan bisa menangani secara tuntas masalah nuklir RDRK.
Ketua Parlemen Republik Korea, Chung Sye-kyun (Foto: Kantor Berita Vietnam) |
Dia juga mengulangi perlunya mengadakan lagi perundingan 6 fihak (yang meliputi Republik Korea, RDRK, Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok dan Jepang) untuk de-nuklirisasi semenanjung Korea yang pernah terputus dari akhir tahun 2008. Penyataan, Ketua Chung Sye-kyun sesuai dengan haluan yang dikeluarkan oleh Presiden Republik Korea, Moon Jae-in – orang yang secara permanen menekankan perlu-nya ada banyak dialog-dialog lagi dengan RDRK untuk memecahkan masalah nuklir di semenanjung ini.
Konferensi ke-2 Ketua Parlemen Asia-Eropa berlangsung di Seoul dari 27-29/6 untuk mendorong kerjasama demi kemakmuran dua benua, menyerap partisipasi pimpinan badan-badan legislatif dari 25 negara Asia dan Eropa. Delegasi Vietnam yang dikepalai oleh Wakil Ketua Majelis Nasional, Phung Quoc Hien untuk pertama kalinya menghadiri konferensi ini.