Kira-kira 175 negara menandatangani permufakatan Paris tentang perubahan iklim
(VOVworld)- Peristiwa penting ini berlangsung pada Jumat (22/4) di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di kota New York, Amerika Serikat (AS). Ini merupakan langkah penting yang bisa membawa permufakatan tentang menghadapi perubahan iklim global menjadi efektif lebih dulu dari pada rencana semula yang memakan waktu bertahun-tahun.
Negara-negara menandatangani permufakatan tentang perubahan iklim
(Foto: Getty)
Permufakatan Paris diesahkan di Konferensi ke-21 Konvensi Kerangka PBB tentang perubahan iklim (COP-21) di Paris (Perancis) pada bulan Desember tahun lalu. Semua negara sepakat mengekang tarap kenaikan suhu di seluruh dunia tidak lebih dari 2 derajat Celsius terbanding dengan suhu pada periode prarevolusi industri (kira-kira tahun-tahun1850).Selain itu, perjanjian ini juga menargetkan agar dari sekarang sampai tahun 2020, semua negara maju akan menggerakkan secara minimal dana sebanyak 100 miliar dolar Amerika Serikat per tahun untuk membantu negara-negara sedang berkembang berganti ke penggunaan sumber-sumber energi bersih dan menghadapi perubahan iklim.
Ketika diinterviu oleh kalangan pers di sela-sela acara penandatanganan permufakatan Paris tentang iklim, Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Vietnam, Tran Hong Ha menekankan: Meskipun permufakatan ini baru mulai menjadi efektif sesudah tahun 2020, tetapi dari sekarang Permufakatan Paris telah dan sedang membuka peluang-peluang besar bagi negara-negara, termasuk Vietnam. Ini merupakan peluang bagi Vietnam untuk meninjau kembali pola perkembangan yang pada pokoknya berdasar pada biaya tenaga kerja rendah, sumber daya alam untuk selangkah demi selangkah pindah ke pola perkembangan hijau, akrab lingkungan hidup. Bersamaan itu juga merupakan saat bisa mengusahakan sumber daya, pengalaman dan teknologi dari semua negara maju dalam menghadapi perubahan iklim.