Komunitas internasional memprotes Tiongkok yang melakukan milterisasi di Laut Timur

(VOVworld) – Dalam pidato yang dikeluarkan sebelum pertemuan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok, Wang Yi, di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Selasa (23/2), Menlu AS, John Kerry menyatakan bahwa tindakan militerisasi basis-basis di Laut Timur akan tidak memberikan bantuan manapun terhadap upaya-upaya menangani sengketa kedaulatan di kawasan ini. Pernyataan Menlu AS tersebut memberitahukan bahwa Washington “merangsang usaha menangani secara damai semua klaim kedaulatan yang bersimpang siur di Laut Timur, satu target yang jelaslah sulit untuk dicapai dengan tindakan militerisasi basis-basis di wilayah laut ini”.

Komunitas  internasional memprotes Tiongkok yang melakukan milterisasi di Laut Timur - ảnh 1
Menlu AS, John Kerry
(Foto: tintuc.vn)

Pada hari yang sama, Ketua Komisi Militer Senat AS, Senator dari Partai Republik John McCain mencela perilaku dari Tiongkok di kawasan Asia-Pasifik. Ketika berbicara di depan satu acara dengar pendapat dari Komisi Militer Senat AS, John McCain mengimbau kepada AS supaya memperhebat kebebasan maritim di kawasan. Senator primer Partai Demokrat di Komisi Militer Senat, Jack Reed memberikan penilaian yang jelas bahwa Tiongkok tidak mau memainkan peranan sebagai “satu fihak yang bertanggung jawab” di Asia-Pasifik. Juga pada acara dengar pendapat ini, Panglima Komando Pasifik dari AS, Laksamana Harry Harris menganggap bahwa penggelaran misil penangkis udara dan sistim radar serta pembangunan landasan-landasan terbang oleh Tiongkok di Laut Timur “sedang mengubah lingkungan aktivitas” di kawasan ini.


Juga tentang masalah ini, banyak koran besar Jerman, Rabu (24/2), secara serempak mengecam Tiongkok melakukan eskalasi di Laut Timur ketika mengirim pesawat tempur ke pulau Phu Lam yang termasuk kepulauan Hoang Sa (Paracels) wilayah Vietnam. Koran “Panorama Frankfurt” (FAZ) menganggap bahwa Pemerintah Beijing telah menegakan faktor-faktor baru dalam sengketa kedaulatan di Laut Timur dengan cara menggelarkan pesawat tempur ke pulau Phu Lam.

Koran tersebut  mengecam Tiongkok yang bersitegang mengklaim kedaulatan atas 90 persen luas di Laut Timur. Menurut koran tersebut, pada awal pekan ini, gambar satelit Amerika Serikat menunjukkan bahwa Tiongkok mungkin telah membangun secara tidak sah satu stasiun radar berfrekuensi tinggi di kepulauan Truong Sa (Spratly).

Pada hari yang sama, koran “Zaman” (Die Zeit) telah mengutip sumber-sumber berita Amerika Serikat yang memberitahukan bahwa Tiongkok telah mengirim pesawat tempur ke pulau Phu Lam dan menggelarkan rudal darat ke udara di pulau ini.  Koran ini menganggap bahwa hubungan antara AS dan Tiongkok menjadi tegang karena ambisi-ambisi  Beijing di Laut Timur. Di kepulauan Truong Sa , wilayah Vietnam, Tiongkok juga melakukan reklamasi banyak pulau buatan dan pada awal pekan ini.

Sebelumnya, koran Jerman “Dunia” (Die Welt) juga mengecam tindakan-tindakan Tiongkok tersebut dan menganggap-nya sebagai satu tingkat baru dalam perdebatan mengenai kedaulatan atas kepulauan Truong Sa.


 

Komentar

Yang lain