(VOVworld) – Pada Selasa sore (16 Desember), polisi Pakistan memberitahukan telah membasmi semua milisi yang melakukan serangan secara nekat terhadap satu sekolahan di kota Peshawar di Pakistan Barat Laut. Pejabat kepolisian Pakistan, Shafqat Malik memberitahukan bahwa keenam milisi telah dibasmi oleh pasukan Pemerintah. Sementara itu, menurut Kantor Berita Reuters dari Inggeris, ada 9 milisi yang ikut melakukan serangan dan semuanya telah ditembak mati di tempat kejadian.
Banyak anak menjadi korban dalam serangan teror ini
(Foto: AP)
Sebelumnya pada Selasa pagi (16 Desember) menurut waktu Pakistan, para milisi telah secara mendadak menyerang satu sekolahan pada saat di tempat ini ada kira-kira 500 pelajar dan guru. Serangan yang menggerikan ini telah menewaskan sedikit-dikitnya 132 orang dan melukai kira-kira 120 orang yang lain. Mayoritas korban adalah pelajar. Setelah mendapat kabar ini, Perdana Menteri (PM) Pakistan, Nawar Sharif segera terbang ke Peshawar untuk langsung membimbing operasi penyelamatan sandra dan menyatakan belasungkawa nasional selama 3 hari. Kasus ini telah menyerap perhatian sangat besar dan menimbulkan kegusaran dalam opini umum internasional. Presiden Pakistan, Mamnoon Hussain menyatakan mengutuk keras serangan tersebut, bersamaan itu menegaskan bahwa serangan-serangan tipe ini tidak akan mengubah operasi-operasi anti terorisme yang dilakukan Islamabad. Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengutuk tindakan pengecut yang dilakukan para teroris ketika menyerang para pelajar dan guru. PM India, Narendra Modi juga mengutuk keras “
serangan teror hina dina” ini. Sementara itu Presiden Filipina, Benigno Aquino III mencela tindakan pembunuhan terhadap sejumlah anak yang tak berdosa di Peshawar, serta menegaskan bahwa “
tidak ada alasan apapun yang bisa membela tragedi yang memalukan komunitas Islam ini”.
Serangan berdarah-darah yang dilakukan pasukan Taliban di Pakistan (TTP) pada Selasa (16 Desember) di satu sekolahan di Peshawar, Pakistan Barat Laut sedang menimbulkan guncangan kuat terhadap komunitas internasional. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, pada hari yang sama menganggap bahwa ini merupakan
“tindakan teror dan hina dinat ketika menyerang anak-anak yang tak terjaga pada saat mereka sedang belajar”.
Sementara itu, Komisaris PBB urusan masalah hak manusia, Zeid Ra’ad Al Hussein juga mengutuk
“ekstrimisme yang kejam” dari kaum pembangkang Taliban ketika menyerang sekolahan. Kementerian Luar Negeri Iran juga mengutuk serangan teror ini, menegaskan bahwa ini “
merupakan tindakan yang sangat jahat”. Kementerian Luar Negeri Albania mengecam keras serangan tersebut dan menyatakan belasungkawa yang mendalam kepada Pemerintah Pakistan serta keluarga para korban dalam kasus teror ini. Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu menyatakan belasungkawa yang mendalam kepada rakyat Pakistan, bersamaan itu menyatakan bahwa tanggal 17 Desember ini akan menjadi Hari belasungkawa nasional dari Turki untuk para korban dalam kasus teror di Peshawar.
Pemerintah banyak negara lain seperti Australia, Inggris, Aljazair, Filipina dan Tiongkok juga mengutuk serangan ini dan menyampaikan duka cita kepada Pemerintah dan rakyat Pakistan. Di dalam kalangan pasukan Taliban di Afghanistan-satu persekutuan TTP- juga mengutuk tindakan TTP yang mengerikan tersebut. Dalam satu pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (17 Desember), Jurubicara kelompok ini, Zabihullah Mujahid menunjukkan:
“pembunuhan secara berencana terhadap orang-orang yang tak berdosa, anak-anak dan wanita bertentangan dengan agama fundamental Islam dan standar-standar ini perlu ditinjau oleh semua partai dan kekuasaan Islam”.
Bersangkutan denganperistiwa ini, tentang serangan teror terhadap satu sekolahan di kota Penhawar, Pakistan Utara, sehingga ratusan orang tewas dan luka-luka, pada Rabu (17 Desember), Jurubicara Kementrian Luar Negeri Vietnam, Le Hai Binh menunjukan: “Vietnam mengutuk semua aktivitas teror di bawah segala bentuk dan beranggapan bahwa serangan teror di Pakistan terhadap penduduk sipil dan anak-anak pada 16 Desember ini merupakan satu tindakan kejam yang tidak bisa diterima. Vietnam memberikan duka cita dan simpati mendalam kepada Pemerintah, rakyat dan keluarga para korban dan percaya bahwa para pelaku kejahatan akan cepat dihukum”.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Pemerintah Vietnam, Nguyen Tan Dung telah mengirim tilgram berduka cita kepada Perdana Menteri Pakistan, Nawar Sharif. Pada hari yang sama, Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh juga mengirim tilgram berduka cita dengan maksud serupa kepada Perdana Menteri, merangkap Menteri Luar Negeri Pakistan, Sartaj Aziz./.