(VOVworld) - Konferensi ke-47 Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN (AMM-47) yang berlangsung di Nay Pyi Taw ( ibukota Myanmar) pada Minggu (10 Agustus) telah mengeluarkan komunike bersama yang isinya menegaskan: ASEAN terus mempertahankan, memperkokoh solidaritas dan menyetujui pendirian tentang semua masalah yang bersangkutan dengan internal ASEAN, hubungan luar negeri ASEAN dan masalah-masalah internasional dan regional.
Presiden Myanmar,Thein Sein, Sekjen ASEAN Le Luong Minh dan
para kepala delegasi peserta AMM-47
(Foto: qdnd.vn)
Komunike bersama menunjukkan: Para Menteri akan terus mendorong semua prinsif, patokan dan nilai ASEAN ketika sepakat mempertahankan dan mendorong ASEAN menjadi panji permulaan bagi patokan-patokan perilaku baik di kawasan melalui perjanjian: “Keakraban dan Kerjasama di Asia Tenggara” (TAC); perjanjian: “Kawasan ASEAN tanpa senjata nuklir” (SEANWFZ); pernyataan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur tentang prinsip-prinsip hubungan yang saling menguntungkan dan DOC dengan dukungan kuat dari para mitra di dalam dan luar kawasan.
Para Menteri menekankan: ASEAN akan memperkuat suara bersama tentang masalah-masalah yang menjadi minat bersama dan mencemaskan, khususnya masalah-masalah yang bersangkutandengan perdamaian, kestabilan keamanan dan perkembangan. Para Menteri juga menegaskan lagi komitmen memperkuat upaya dalam kerjasama politik, keamanan untuk memberikan sumbangan pada perdamaian, dan keamanan tiap-tiap anggota ASEAN maupun Komunitas ASEAN pada umumnya. Untuk mencapai hal ini, ASEAN telah memperoleh kemajuan yang berarti dalam melaksanakan Rencana Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (APSC) dengan tujuan mendorong perdamaian dan keamanan di kawasan dengan cara meningkatkan kerjasama politik dan keamanan ASEAN ke satu ketinggian baru.
Juga pada komunike bersama ini, para Menteri menekankan arti pentingnya kerjasama yang luas dan melakukan lebih banyak lagi koordinasi untuk menjamin perdamaian, kestabilan dan keselamatan dari jalan laut, kebebasan maritim, perdagangan yang tidak mengalami rintangan, keamanan maritim dan keselamatan maritim maupun kesinambungan lingkungan laut di kawasan.
Tentang masalah Laut Timur, para Menteri terus menyatakan kecemasan yang mendalam tentang perkembangan-perkembangan belakangan ini yang menimbulkan peningkatan ketegangan di Laut Timur dan menegaskan lagi arti pentingnya dalam mempertahankan perdamaian, kestabilan, keamanan laut dan kebebasan maritim dan penerbangan di Laut Timur. Para Menteri mendesak kepada semua pihak yang bersangkutan supaya menahan diri dan menghindari tindakan yang merumitkan situasi dan merugikan perdamaian, kestabilan dan keamanan di Laut Timur, menangani sengketa melalui langkah-langkah damai, tidak mengancam atau mengancam menggunakan kekerasan. Para Menteri sepakat memperkuat konsultasi dengan Tiongkok tentang langkah-langkah dan mekanisme untuk menjamin dan memperkuat lebih lanjut lagi pelaksanaan DOC secara menyeluruh dan efektif, khususnya pasal 4 dan 5 serta melakukan perundingan yang substantif untuk cepat mencapai Kode Etik di Laut Timur (COC).
Konferensi AMM-47 dan semua Konferensi yang bersangkutan menyerap perhatian dari opini umum internasional. Selama tiga hari berlangsung konferensi ini, berbagai kantor berita asing secara permanen memutakhirkan informasi tentang konferensi ini. Kantor Berita “AFP” dari Perancis, Koran “ The Straits Times” dari Singapura pada Sabtu (9 Agustus) telah meliput berita tentang pertemuan antara Menlu Amerika Serikat, John Kerry dan Deputi Perdana Menteri, Menlu Vietnam Pham Binh Minh, memuji prospek dalam hubungan kemitraan antara dua negara, menyambut langkah-langkah positif Vietnam tentang “kerjasama nuklir sipil, non-proliferasi senjata nuklir dan cara-cara mendekati sengketa di Laut Timur”, perselisihan-perselisihan antara dua negara akan terus dibahas dalam kerangka upaya-upaya untuk membawa hubungan ini ke “perkembangan yang komprehensif”./.