Konferensi COP ke-19 tetap masih mengalami kemacetan
(VOVworld) - Setelah 10 hari melakukan perundingan secara tegang, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-19 tentang Perubahan Iklim (COP-19) yang berlangsung di Warsawa (ibukota Polandia) pada Jumat (22 November) memasuki hari kerja terakhir.
Konfererensi COP- 19 berlangsung di Polandia (Ilustrasi).
(Foto: www.cop19.org)
Akan tetapi, ada banyak kemungkinan, konferensi tersebut harus diperpanjang satu hari lagi, karena negara-negara sedang berkembang dan negara-negara kaya tetap masih mengalami banyak perselisihan tentang masalah-masalah besar yang bersangkutan dengan perubahan iklim. Setelah sesi-sesi perbahasan, semua fihak tetap masih mengalami perselisihan tentang pos dana bantuan untuk negara- negara miskin mengatasi pemanasan bola bumi dan pemangkasan emisi gas limbah rumah kaca.
Sebelumnya pada 2009, pada Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Copenhaghn, Denmark, negara-negara kaya telah berkomitmen memberikan bantuan sebanyak USD 1000 miliar pertahun kepada negara-negara sedang berkembang menghadapi perubahan iklim. Aktivitas pemberian bantuan ini direncanakan sampai 2020, akan tetapi pada kenyataannya, pengucuran target ini tidak berlangsung sesuai dengan komitmen yang sudah ditetapkan sampai sekarang.
Menghadapi kontradiksi- kontradiksi semua fihak, Sekjen PBB, Ban Ki-moon menyerukan kepada negara-negara kaya supaya mengajukan komitmen dan melakukan tindakan yang lebih keras dalam memangkas emisi gas rumah kaca, dari situ menuju ke satu permufakatan global untuk menanggulangi perubahan iklim./.