Konferensi ke-27 mengenai Hubungan Luar Negeri berakhir 19 Desember di kota Hanoi setelah berlangsung selama sepekan. Ketika berbicara pada sesi penutupan konferensi, Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh menegaskan bahwa konferensi kali ini benar-benar merupakan forum untuk berbahas dan mengambil pelajaran pengalaman serta mengajukan pengarahan, rencana kerja pada waktu yang akan datang.
Para pemimpin Partai Komunis dan Negara menghadiri konferensi (Foto:phambinhminh.net)
Laporan dan referat yang dibacakan di depan konferensi tersebut sangat beranekaragam, di antaranya para peserta telah membahas secara mendalam situasi dunia, kesempatan dan tantangan terhadap keamanan dan perkembangan tanah air. Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh mengatakan: “Konferensi ini telah mencengkam penggelaran politik hubungan luar negeri Kongres nasional ke-11 Partai Komunis Vietnam, menggelarkan amandemen Program Politik tahun 1991, mengamandir dan menggelarkan pelaksanaan strategi perkembangan sosial ekonomi tanah air 2011- 2020. Dengan semangat praksis dan efektif, konferensi kali ini juga telah mengalami banyak pembaruan, yaitu untuk pertama kalinya diadakan konferensi urusan luar negeri bersamaan dengan konferensi hubungan diplomatik. Hal ini menciptakan syarat yang kondusif bagi semua provinsi dan kota untuk langsung menguasai lebih lanjut lagi tuntutan aktivitas hubungan luar negeri, memadukan pekerjaan diplomatik negara dengan pekerjaan diplomatik daerah.”
Konferensi tersebut sepakat mengesahkan: “ Program aksi melaksanakan hasil konferensi ke-27 hubungan luar negeri”, yang diantaranya mengajukan orientasi dan isi kongkrit empat titik berat pekerjaan yaitu diplomasi politik, diplomasi ekonomi, diplomasi kebudayaan dan pekerjaan terhadap orang Vietnam di luar negeri./.