(VOVWORLD) - Pada tanggal 29 Juni, Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Nguyen Quoc Dung, Kepala Pejabat Senior (SOM) ASEAN/ARF Vietnam, memimpin delegasi Vietnam untuk menghadiri Konferensi Pejabat Senior tingkat Forum Regional ASEAN (SOM ARF) dalam bentuk virtual.
Pada Konferensi, negara-negara menyepakati hampir 20 usulan aktivitas baru untuk tahun sela periode 2021-2022, di bidang-bidang seperti memerangi terorisme dan kejahatan transnasional, keamanan maritim, keamanan dunia maya, dan memerangi terorisme, proliferasi dan perlucutan senjata nuklir, kerja sama pertahanan dan pemeliharaan perdamaian. Selain itu, para delegasi juga sepakat untuk menyerahkan pada Pertemuan Tingkat Menteri ARF ke-28 (direncanakan 6 Agustus) orientasi kerja sama prioritas pada keamanan maritim, keamanan teknologi informasi dan bantuan bencana di periode baru.
Menjunjung tinggi tujuan menjaga perdamaian, kemakmuran, dan pembangunan di kawasan, perwakilan negara peserta menegaskan bahwa prioritas harus diberikan kepada kerja sama dalam pencegahan, pengendalian, dan pemulihan setelah COVID-19; bersamaan dengan itu, menggarisbawahi pentingnya akses yang adil dan setara terhadap vaksin, menunjukkan komitmen untuk saling mendukung dalam proses ini.
Mengenai situasi di Laut Timur, para peserta menekankan prinsip-prinsip pengendalian diri, penyelesaian sengketa secara damai, menghormati hukum internasional dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982). Negara-negara tersebut menyerukan agar Kode Etik (COC) perlu disusun secara substantif, berhasil guna dan berdaya guna, sesuai dengan hukum internasional dan UNCLOS 1982.
Konferensi tersebut menegaskan dukungannya kepada ASEAN untuk menggelarkan Kesepakatan 5 butir pada Konferensi Tingkat Tinggi Khusus pada April 2021 di Jakarta, Indonesia untuk segera mengembalikan situasi normal di Myanmar sesuai dengan keinginan dan kepentingan rakyatnya.