Konflik di Sudan: Kesepakatan Perpanjangan Gencatan Senjata Selama 72 Jam Telah Dilanggar
(VOVWORLD) - Pasukan Pendukung Cepat (RSF) paramiliter di Sudan dan tentara Sudan, pada Kamis (27 April), telah bersama-sama sepakat memperpanjang kesepakatan gencatan senjata yang sedang berlangsung 72 jam lagi, segera setelah kesepakatan gencatan senjata sebelumnya berakhir pada malam hari yang sama.
Asap naik dari sebuah gedung dalam baku hantam antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter RSF di Khartoum, 23 April 2023. Foto: AFP/VNA |
Dalam perkembangan terkini, hanya beberapa jam setelah berlaku, kesepakatan ini sekali lagi dilanggar ketika baku hantam antara dua faksi terus berlangsung.
Sebelumnya, para pihak sepakat melaksanakan satu kesepakatan gencatan senjata yang habis waktu pada Kamis tengah malam (waktu lokal). Namun sebelum kesepakatan ini berakhir, pada Kamis pagi, di Khartoum, ibu kota Sudan, tetap terjadi serangan-serangan udara dan konflik juga merebak di luar ibu kota.
Dalam satu perkembangan lain, hingga Kamis (27 April), Mesir dan Arab Saudi telah mengevakuasi lebih dari 18.6000 orang asing dari Sudan. Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson mengumumkan bahwa angkatan-angkatan bersenjata negara ini telah mengakhiri kegiatan-kegiatan penyelamatan di Sudan. Sementara itu, Kanada juga telah melaksanakan dua penerangan pertama untuk mengevakuasi warga negaranya dan warga negara asing dari Sudan. Dari Amerika Serikat, Juru Bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierr, pada Kamis (27 April) menganggap bahwa situasi di Sudan bisa memburuk kapan saja dan warga negara Amerika Serikat perlu meninggalkan Sudan dalam 24-48 jam ke depan.