Konflik Hamas-Isarel: Situasi di Jalur Gaza sedang Memburuk Setiap Jam, Tidak Bisa Membentuk Zona Aman
(VOVWORLD) - Richard Peeperkorn, Wakil Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di wilayah-wilayah Palestina yang sedang diduduki, pada Selasa (05 Desember), memberitahukan bahwa situasi di Jalur Gaza sedang “memburuk setiap jam” ketika Israel secara terus-menerus mengebomi wilayah peluaran dari kota-kota Khan Yunis dan Rafah.
Sementara itu, Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan tidak bisa membentuk “zona aman” di Jalur Gaza bagi warga sipil pengungsi untuk menghindari bom-bom Israel. Seorang juru bicara Badan Kesehatan Jalur Gaza memberitahukan bahwa 43 jemazah telah dibawakan ke rumah sakit Naser di Kota Khan Yunis pada Selasa pagi (05 Desember).
Dalam perkembangan yang terkait, Qatar pada hari yang sama mengimbau Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) supaya memaksa Israel kembali ke meja perundingan tentang konflik di Jalur Gaza. Ketika berbicara di Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang sedang berlangsung di Doha (Qatar), Raja Qatar, Tamim bin Hamad al-Thani menyatakan bahwa komunitas internasional perlu bertindak untuk mencegah konflik yang terjadi selama hampir dua bulan lalu sehingga menewaskan banyak warga sipil, di antaranya ada banyak perempuan dan anak-anak. Dia juga memberitahukan bahwa Qatar sedang berupaya untuk mencapai lagi gencatan senjata, tapi menegaskan bahwa perintah gencatan senjata tidak bisa mengganti kesepakatan gencatan senjata komprehensif.