(VOVWORLD) - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Selasa (12 Desember) menilai bahwa Israel sedang mulai kehilangan dukungan dari komunitas internasional setelah negara ini mengebomi Jalur Gaza sehingga menewaskan ribuan warga sipil Palestina.
Presiden Joe Biden juga menyatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu perlu mengubah pemerintah yang mengikuti garis keras sekarang ini. Menurut dia, Pemerintah Israel “tidak menginginkan solusi dua negara”.
Dalam perkembangan yang terkait, PM Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari yang sama mengakui bahwa meskipun AS mendukung tujuan Israel tentang pembasmian Hamas dan penyelamatan sandera, tapi antara dua belah pihak tetap ada perselisihan pandangan tentang pengelolaan Jalur Gaza pasca konflik.
Sementara itu, pada Selasa sore (12 Desember), dalam sidang darurat ke-10 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) tentang krisis Jalur Gaza, di New York, AS, MU PBB sudah mengesahkan satu resolusi yang mengimbau gencatan senjata segera demi kemanusiaan di Jalur Gaza dan segera membebaskan sandera tanpa syarat. Resolusi tersebut disponsori Mesir - wakil kelompok negara-negara Arab menerima 153 suara pro, 10 suara kontra dan 23 suara blanko.
Program Pangan Dunia dari PBB memprakirakan separo di antara 2,3 juta orang di Jalur Gaza sedang mengalami kelaparan. Sementara itu, Pusat Satelit PBB menetapkan bahwa 18 persen infrastruktur Jalur Gaza sudah mengalami kerusakan sejak terjadi konflik antara Gerakan Hamas dan Israel pada tgl 07 Oktober.