Pada pihaknya, Presiden Mahmoud Abbas mengimbau satu konferensi perdamaian internasional untuk menghentikan pendudukan Israel terhadap Negara Palestina pada masa depan dengan Yerusalem Timur sebagai Ibukota untuk memberikan perdamaian dan keamanan kepada semuanya.

Juga pada hari yang sama, di Konferensi tingkat tinggi trilateral yang berlangsung di Kota Aqaba (Yordania), Raja Abdullah II dan Presiden Mesir, Abdel Fatah El-Sisi menekankan perlunya meningkatkan tekanan untuk menghentikan operasi militer Israel di Jalur Gaza, serta melindungi warga sipil di pesisir Laut Tengah.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tgl 10 Januari telah menghapuskan satu pengangkutan bantuan medis yang direncanakan diberikan ke Jalur Gaza karena khawatir dengan masalah-masalah keamanan. Ini merupakan kali ke-6 selama dua pekan, WHO harus menghapuskan rencana bantuan bagi Jalur Gaza.

Dalam satu perkembangan yang lain, Pasukan Bersenjata Al Houthi di Yaman, pada hari yang sama mengkonfirmasikan telah melaksanakan serangan yang berskala besar dengan pesawat non-awak dan rudal ke armada AS di Laut Merah. Pasukan ini menegaskan akan melanjutkan serangan terhadap kapal-pakal Israel atau kapal-kapal yang tiba dan berangkat dari pelabuhan-pelabuhan Israel di Laut Merah dan Laut Arab apabila operasi militer Israel terus terjadi di Jalur Gaza.