(VOVWORLD) - Dengan tema: “Disiplin-Tanggung Jawab-Persatuan-Pengembangan”, Kongres Nasional ke-9 Sangha Buddha Vietnam dibuka pada Senin pagi (28 November), di Kota Hanoi, dengan dihadiri hampir 1.100 utusan.
Panorama acara pembukaan kongres tersebut (Foto: Sangha Buddha Vietnam) |
Pada kongres ini, Presiden Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menekankan, Vietnam selalu memperhatikan agama dan pekerjaan di kalangan agama, memberlakukan banyak kebijakan dan undang-undang terkait untuk menjamin kebebasan berkepercayaan dan beragama dari rakyat. Dalam masa bakti baru 2022-2027, Presiden Nguyen Xuan Phuc meminta Sangha Buddha Vietnam supaya terus mengembangkan nilai-nilai baik dari agama Buddha, menegaskan posisi organisasi agama Buddha satu-satunya di Vietnam.
Partai, Negara, Pengurus Besar Front Tanah Air Vietnam menginginkan agar Sangha Buddha Vietnam dalam masa bakti baru terus membimbing, menghimpun, dan menyatukan para biksu-biksuni, umat Buddhis Vietnam dalam dan luar negeri, terus mengembangkan tradisi patriotik, berkaitan dan berjalan seperjalanan dengan bangsa, berkontribusi pada persatuan dan kerukunan bangsa, melaksanakan dengan baik gerakan-gerakan kompetisi patriotik, bersinergi menyukseskan target membangun Vietnam yang rakyatnya makmur, negaranya kuat, demokratis, adil dan berkeadaban.
Berlangsung selama dua hari (28-29 November), Kongres tersebut mengevaluasi, menilai prestasi aktivitas kaum Buddhis masa bakti ke-8 (2017-2022), menetapkan orientasi aktivitas kaum Buddhis, tugas dan strategi pengembangan Sangha Buddha Vietnam dalam masa bakti ke-9 (2022-2027).