Kotak hitam ke-2 pesawat terbang QZ 8501 dari Maskapai AirAsia sudah dievakuasi
(VOVworld) - Pada Selasa (13 Januari), kalangan pejabat Indonesia mengumumkan sudah mengevakuasi kotak hitam ke-2 pesawat terbang QZ 8501 dari maskapai AirAsia yang jatuh di laut Jawa pada 28 Desember lalu. Peralatan ini sedang berada di kapal Banda Aceh dari angkatan laut Indonesia dan menurut rencana akan dibawa ke ibukota Jakarta untuk dianalisis guna menemukan sebab mengapa pesawat terbang jatuh.
Kotak hitam ke-2 pesawat terbang QZ 8501 dari Maskapai AirAsia sudah dievakuasi
(Foto: doisongphapluat.com )
Sebelumnya, pada Senin (12 Januari), tim penyelam telah mengevakuasi kotak hitam yang mengandung data-data tentang misi penerbangan ini. Televisi Metro TV mengutip kata-kata seorang pejabat perhubungan Indonesia yang memberitahukan: Kotak hitam ke-2 ditemukan tempat yang jauhnya kira-kira 20 meter dari kotak hitam pertama dan berada di bawah satu sayap pesawat terbang. Direncanakan, para investigator akan memerlukan waktu sebulan untuk membaca semua data dalam kotak hitam ini.
Sekarang, kampanye SAR tetap sedang berlangsung secara aktif dengan partisipasi dari kapal dan pesawat terbang dari banyak negara, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Singapura, Malaysia, Rusia, Jepang, Republik Korea dan Tiongkok. Setelah 16 hari pencarian, pasukan SAR telah mengevakuasi 48 jenazah diantaranya 162 korban di persawat terbang ini dan dibawa ke Surabaya, diantaranya ada 34 jenazah yang telah diidentifikasi.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia (KNKT) memberitahukan bahwa kotak hitam yang menyimpan data missi penerbangan yang berkode QZ 8501 dari AirAsia telah dievakuasi pada Senin (12 Januari) dalam keadaan baik dan siap dibuka untuk dianalisis.
Ketika berbicara di depan kalangan pers, Ketua KNKT, Tatang Kurniadi memberitahukan bahwa kotak hitam yang dievakuasi para penyelam pada Senin pagi (12 Januari) telah segera dibawa ke laboratorium di Jakarta untuk dianalisis. Dia menegaskan bisa membaca data dalam kotak hitam ini karena ia baru tenggelam dalam air dua pekan. Menurut Tatang Kurniadi, tim analis akan memakan waktu tiga hari untuk mengunduh data dari kotak hitam ini, tapi akan memang menelan waktu berbulan-bulan untuk membaca dan menganalisis data-data itu.
Sementara itu, kepala unit investigasi kecelakaan udara dari KNKT Indonesia, Masruri memberitahukan bahwa tim pencarian telah berhasil menetapkan tempat kotak hitam ke-dua yang merekam perbahasan-perbahasan dalam kabin. Sekarang