Krisis Kemanusiaan di Sudan bisa Menjadi Lebih Buruk
(VOVWORLD) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Jumat (12 April), telah memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan akibat konflik di Sudan bisa menjadi lebih buruk pada beberapa bulan mendatang sehingga membuat beberapa kawasan di negara Afrika ini harus mengalami kelaparan.
Pengumuman badan-badan PBB memberitahukan bahwa situasi darurat di Sudan bisa menyebarkan ke negara-negara tetangga apabila konflik tetap dilanjutkan. Dalam satu pidato di depan kalangan pers di Jenewa, Swiss, juru bicara (Jubir) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Christian Lindmeier menekankan apabila konflik tidak berhenti dan pendekatan barang kemanusiaan terus mengalami rintangan, maka krisis di Sudan akan menjadi lebih buruk dan bisa berpengaruh terhadap seluruh kawasan. Konflik akan menimbulkan gelombang imigrasi, penulaan wabah penyakit serta kehilangan ketahanan pangan.
Data statistik menunjukkan bahwa konflik antara Tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat Paramiliter (RSF) telah menewaskan ribuan orang dan membuat lebih dari 8,5 juta penduduk harus meninggalkan rumahnya, di antaranya ada sekitar 1,8 juta orang harus mengungsi ke negara-negara tetangga. WHO memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Sudan sedang meruntuh karena mengalami kekurangan yang serius tentang pasukan personil medis, obat-obatan, dan peralatan medis.