(VOVworld) – Setelah berlangsung selama dua hari, telah diadakan sesi tertutup dan Acara penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-20 ASEAN, pada Rabu pagi 4 April di kota Phnom Penh, Kerajaan Kamboja. Perdana Menteri (PM)Vietnam Nguyen Tan Dung telah menghadiri dan membacakan pidato penting pada sesi ini.
Sesi tertutup Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN kali ke-20.
(Foto: chinhphu.vn)
Ketika berbahas tentang situasi regional di sesi tertutup, para pemimpin berpendapat bahwa ASEAN perlu meneruskan usaha-usaha kerjasama demi perdamaian, keamanan dan perkembangan bersama di kawasan, sekaligus mengembangkan peranan sentral di kawasan demi target-target tersebut, terutama pada latar belakang kawasan sedang menyaksikan perubahan cepat yang berpengaruh langsung terhadap Asosiasi. Menurut itu, ASEAN perlu memperkuat dialog, membangun kepercayaan dan standar-standar perilaku, mengembangkan peranan dan manfaat semua instrumen dan mekanisme kerjasama politik-keamanan demi perdamaian, keamanan dan kerjasama di kawasan seperti Perjanjian Keakraban dan Kerjasama di Asia Tenggara (TAC); Perjanjian Kawasan Asia Tenggara tanpa senjata nuklir (SEANWFZ); Deklarasi tentang perilaku dari semua pihak di Laut Timur (DOC); Forum Regional ASEAN (ARF), Konferensi Menteri Pertahanan ASEAN yang diperluas (ADMM+)…
Di samping itu, ASEAN perlu mendorong lebih kuat lagi kerjasama dalam menghadapi tantangan-tantangan yang sedang muncul di kawasan, termasuk masalah-masalah keamanan nontradisional, turut memperkokoh lingkungan perdamaian, keamanan dan kerajsama di kawasan. Para pemimpin ASEAN sepakat terus memperkuat hubungan luar negeri ASEAN melalui kerangka-kerangka ASEAN+1, ASEAN+3, Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS), ARF, ADMM+…; merangsang para mitra supaya berpartisipasi secara aktif dan memberikan sumbangan pada pembangunan target-target bersama yaitu perdamaian, keamanan dan kerjasama di kawasan maupun membantu ASEAN membangun Komunitas dan memeran peranan sentral dalam struktur kerjasama kawasan, sesuai dengan kepentingan semua negara dan ciri khas kawasan. Di samping itu, ASEAN perlu dengan aktif bersama-sama dengan para mitra menegaskan isi-isi dalam meningkatkan hubungan dialog; menyusun rencana praksis untuk memperingati ultah ke-20 penggalangan hubungan dialog dengan India, ultah ke-35 dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, ultah ke-15 dengan ASEAN+3 pada tahun ini.
Tentang Laut Timur, para pemimpin menekankan arti pentingnya dalam menjamin perdamaian, kestabilan, keselamatan pelayaran, menghormati semua prinsip Hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982, melaksanakan secara menyeluruh DOC, ASEAN harus menyetujui semua faktor dalam Kode Etik COC sebagai dasar bagi ASEAN untuk berbahas dengan Tiongkok. Juga pada sidang tertutup, PM Vietnam Nguyen Tan Dung, dalam pidatonya, telah mengungkapkan isi-isi titik berat Konferensi dan mengajukan rekomendasi penting yang berfokus pada masalah-masalah regional yang menjadi minat bersama; Laut Timur, kerjasama subkawasan, diantaranya ada sub kawasan Sungai Mekong, memperkuat peranan ASEAN dalam menghadapi semua tantangan yang sedang dikemukakan seperti bencana alam, perubahan iklim, keamanan laut, meminta kepada ASEAN supaya cepat membuat Deklarasi tentang keamanan sumber air di kawasan, tentang penguatan semua hubungan luar negeri ASEAN dan dialog global ASEAN.
Setelah berlangsung selama dua hari, KTT ke-20 ASEAN telah mencapai hasil-hasil penting, menegaskan tekat kuat dari semua negara ASEAN dalam pembangunan komunitas, mengkonektivitas, mengaitkan dan mendorong perkembangan yang berkesinambungan dan merata, memperkuat hubungan luar negeri dan mempertahankan peranan sentral ASEAN dalam struktur kawasan yang sedang terbentuk, memperkuat sumbangan ASEAN pada tujuan perdamaian, kestabilan, keamanan, kerjasama dan perkembangan di kawasan.
Pada acara penutupan Konferensi ini, pemimpin negara-negara ASEAN mengesahkan Deklarasi bersama dan laporan-laporan dan dokumen yang bersangkutan untuk mengarahkan dan mendorong kerjasama ASEAN pada waktu mendatang. Kamboja, Ketua ASEAN-2012 juga mengajukan Deklarasi Ketua tentang hasil-hasil penting dari Konferensi ini.
Pada Rabu sore, 4 April, PM Nguyen Tan Dung, istri beserta delegasi Vietnam meninggalkan kota Phnom Penh kembali ke Tanah Air, mengakhiri dengan baik kehadirannya pada KTT ke-20 ASEAN./.