PM Jepang Shinzo Abe (Foto: AFP / VNA)

Di depan sidang pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 tentang perekonomian global, perdagangan dan investasi, PM Shinzo Abe menekankan: “Satu perekonomian terbuka dan liberal merupakan fundasi bagi perdamaian dan kemakmuran. Kecemasan dan ketidak-puasan tentang perubahan-perubahan cepat yang diakibatkan globalisasi sudah mengakibatkan bujukan dari proteksionisme dan bentrokan-bentrokan yang serius antara negara-negara. Akan tetapi, penerapan langkah-langkah membatasi perdagangan satu sama lain tidak menguntungkan negara manapun”. Oleh karena itu, PM Shinzo Abe menganggap bahwa G20 perlu menyebarkan pesan kuat tentang perdagangan yang liberal, adil dan tidak diskriminatif. Di samping itu, menurut PM Shinzo Abe, Jepang menginginkan agar G20 menambahkan tenaga pendorong untuk usaha melakukan perombakan terhadap Organisasi Perdagangan Sedunia (WTO). Dia juga minta perhatian tentang risiko-risiko merosotnya pertumbuhan ekonomi global, bersamaan itu mengimbau kepada G20 supaya menggunakan semua instrumen kebijakan untuk membimbing perekonomian global.

Juga pada hari yang sama, dalam rangka KTT G-20 yang sedang berlangsung di Osaka, Jepang, para pemimpin G20 telah melakukan sidang pertama untuk menegaskan arti pentingnya dari ekonomi digital. Di depan sidang ini, PM Jepang, Shinzo Abe menegaskan bahwa digitalisasi sedang mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisa menangani masalah-masalah sosial. Guna memanfaatkan semaksimal mungkin kepentingan-kepentingan yang diberikan ekonomi digital, tidak bisa kurang usaha menyusun prinsip-prinsip global di bidang ini.