(VOVworld) – Upacara penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-30 ASEAN telah berlangsung pada pukul 16.40 (waktu lokal), Sabtu (29 April).
Para pemimpin ASEAN peserta KTT ke-30
(Foto: internet)
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc dan para pemimpin ASEAN menghadiri upacara penandatanganan “Pernyataan ASEAN tentang peranan kedinasan sebagai katalisator untuk mencapai Visi Komunitas ASEAN 2025” . Pernyataan ini menekankan peranan dan sumbangan yang diberikan oleh kedinasan untuk mencapai Visi ASEAN 2025 dan mengeluarkan pengarahan dan langkah yang kongkrit untuk memperkuat kerjasama di bidang kedinasan antara Pemerintah-Pemerintah ASEAN pada waktu mendatang.
Pada sidang tertutup pada sore harinya, pimpinan 20 negara ASEAN telah berbahas tentang penguatan hubungan luar negeri dan memperkokoh sentralitas ASEAN, bersamaan itu berbahas tentang beberapa masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama. Di depan konferensi ini, PM Nguyen Xuan Phuc berbagi kecemasan tentang perubahan-perubahan yang mendalam dari situasi internasional dan regional selama ini maupun dampak-dampak di banyak segi terhadap ASEAN dan setiap negara anggota. Beliau meminta kepada ASEAN supaya perlu menjunjung tinggi tanggung-jawab setiap anggota dan semangat komunitas, terutama pendirian bersama tentang masalah-masalah internasional dan regional, mengarah ke satu Komunitas ASEAN yang memainkan peranan dan tanggung-jawab di arena internasional. ASEAN perlu menjadi pelopor dalam menjunjung tinggi dan menaati hukum internasional serta semua prinsip pokok dalam hubungan internasional, sesuai dengan target ASEAN yaitu membangun satu Komunitas ASEAN yang berdasarkan pada hukum. ASEAN perlu meningkatkan hasil-guna kerjasama dengan para mitra, memperhatikan aktivitas yang substantif, memperkuat hasil-guna semua mekanisme dialog ASEAN. PM Nguyen Xuan Phuc juga berbagi kecemasan tentang ketegangan situasi di semenanjung Korea, Laut Hoatung, Laut Timur dan serangan-serangan teror di beberapa negara Eropa. Beliau menekankan bahwa ASEAN perlu menjunjung tinggi semua prinsip pokok dan dan pendirian bersama tentang pemecahan semua sengketa dengan langkah damai dan berdasarkan pada hukum internasional, terutama Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS), semua pihak perlu melaksanakan secara lengkap dan serius DOC, menuju ke pembangunan COC yang efektif, substantif dan layak laksana dalam kenyataan.
Setelah sidang tertutup tersebut, para pemimpin ASEAN telah melakukan pertemuan dengan wakil AIPA dan wakil kaum pemuda ASEAN.