(VOVWORLD) - Dalam kerangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-37 ASEAN dan berbagai konferensi terkait, KTT Pemimpin Perempuan ASEAN dengan tema: “Peranan perempuan dalam membangun satu Komunitas ASEAN yang terkait, dinamis, berkelanjutan, dan bersifat inklusif di dunia pasca Covid-19” diadakan pada Kamis (12/11).
PM Nguyen Xuan Phuc (kanan) dan Ketua MN Nguyen Thi Kim Ngan KTT Pemimpin Perempuan ASEAN (Foto: VOV) |
KTT tersebut adalah inisiatif Vietnam, negara Ketua ASEAN 2020 dan merupakan kegiatan penting dalam rantai kegiatan peringatan 25 tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkanProgram Politik Beijing tentang kesetaraan gender.
Berbicara di acara pembukaan KTT tersebut, Perdana Menteri (PM) Nguyen Xuan Phuc menekankan peranan penting perempuan terhadap pembangunan di semua negara. Peranan perempuan ditegaskan secara jelas dalam perang melawan pandemi Covid-19.
Namun, dunia tengah menyaksikan peningkatan tantangan-tantangan terhadap perempuan di banyak segi. Menurut prakiraan PBB, hingga 2021 akan didapati 435 juta kasus perempuan dan anak-anak perempuan jatuh ke lembah kemiskinan dan kelaparan, di antaranya 47 juta orang terkena dampak langsung wabah Covid-19. Oleh karenanya, PM Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa perempuan perlu ditempatkan di posisi sentral dalam semua upaya dan kebijakan menghadapi dan mengatasi dampak-dampak wabah tersebut di masing-masing negara dan kawasan.
Berbicara pada KTT tersebut, Ketua Majelis Nasional Vietnam, Nguyen Thi Kim Ngan menegaskan bahwa untuk mengembangkan seluruh peranan perempuan pasca pandemi, ASEAN perlu mengeluarkan cara pendekatan terbaru, penuh kreatif, dan efektif.
Untuk meningkatkan kemampuan dan mengembangkan potensi perempuan, Vietnam direncanakan akan mengadakan Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang peranan perempuan dalam memberikan sumbangsih terhadap pemulihan yang komprehensif dan berkelanjutan pada 2021.