Lokakarya ekonomi Viet Nam 2018, prospek 2019 dan pengumuman hasil cetakan tentang penilaian ekonomi tahunan Viet Nam tahun 2018
(VOVWORLD) - Lokakarya ilmiah dengan tema: “Menuju ke politik fiskal yang berkesinambungan dan bantuan pertumbuhan” telah diadakan pada Senin pagi (25 Maret) di Kota Ha Noi untuk menilai ekonomi Viet Nam tahun 2018 dan prospek tahun 2019, bersamaan itu mengumumkan hasil cetakan tentang penilaian ekonomi tahunan Viet Nam tahun 2018.
Panorama lokakarya ilmiah terseb7ut. (Foto: kinhtedothi.vn) |
Profesor Muda, Doktor To Trung Thanh, Kepala Redaksi Hasil Cetakan: “Menilai ekonomi tahuan Viet Nam tahun 2018” memberitahukan: Meski laju yang setiap penyeimbangan pembayaran APBN selama 5 tahun belakangan ini telah berkurang secara berarti terbanding tahap sebelumnya, tetapi skala pengeluaran publik tetap berada di tarap yang cukup tinggi.
Tentang masalah utang publik ada kecenderungan meningkat cepat, untuk tahap 2012-2017 mencapai laju peningkatan utang publik lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2018, utang publik mencapai 61% GDP terbanding dengan dunia, persentase ini tetap berada di tarap tinggi terbanding Tiongkok dan negara-negara ASEAN.
Banyak pakar di depan lokakarya ini mengatakan bahwa untuk menuju ke kebijakan tahun fiskal yang berkesinambungan untuk membantu pertumbuhan, maka tentang tujuan makro harus dikemukakan ialah harus ada perubahan dan pembaruan secara menyeluruh untuk menjamin target pertumbuhan baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Profesor Muda, Doktor Tran Tho Dat, Rektor Insititut Ekonomi Nasional memberitahukan: “Viet Nam berhaluan menganggap ekonomi swasta sebagai salah satu di antara unsur-unsur ekonomi penting. Namun, ranah untuk mengembangkan ekonomi di sektor ini masih tetap besar. Khususnya dalam sektor ekonomi swasta, sektor ekonomi kepala keluarga menduduki perbandingan besar, menyumbangkan 30% GDP. Oleh karena itu, perlu menyusun kebijakan yang terbuka bagi kepala keluarga yang melakukan bisnis ini untuk resmi mendaftarkan nama melakukan bisnis secara mudah dengan tujuan meningkatkan sumber pendapatan Pemerintah pada waktu mendatang”.
Para peserta lokakarya ini juga memberikan sumbangan pendapat terhadap penyeimbangan APBN untuk mengurangi utang publik. Pengelolaan utang publik menuju ke kesetaraan, hasil-guna dan transparansi sesuai dengan kebiasaan internasional.