Menurut Dang Dinh Quy, Kepala Akademi Hubungan Luar Negeri Vietnam, lokakarya tersebut telah menganalisis dan membahas secara lebih mendalam sebab ketegangan di Laut Timur, menilai faktor-faktor yang mempengaruhi proses penetapan dan penggelaran kebijakan tentang Laut Timur di beberapa negara, menilai secara lebih intensif kepentingan dan peranan semua pihak yang bersangkutan langsung dan semua pihak yang tidak bersangkutan langsung dengan sengketa di Laut Timur. Menurut para sarjana, Laut Timur sedang semakin menjadi titik berat perhatian semua negara dalam dan luar kawasan, karena titik berat ekonomi dan politik dunia sedang digeserkan ke kawasan Asia-Pasifik dan karena negara-negara adi kuasa seperti Amerika Serikat, Tiongkok dan negara-negara di kawasan menganggap laut sebagai ruang keamanan dan ruang perkembangan yang paling penting dalam abad ke-21.

 Ini merupakan salah satu sebab pokok yang membuat situasi di Laut Timur selama tahun-tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang semakin rumit. Untuk menciptakan syarat yang kondusif dalam mengontrol bentrokan dan memecahkan masalah sengketa di Laut Timur, para sarjana telah mengajukan banyak rekomendasi kepada pemerintah semua negara yang berfokus pada tiga kelompok: Memperkuat semua langkah membina kepercayaan, memperjelas semua tuntutan menurut arah  sesuai dengan hukum internasional, khususnya Hukum Laut 1982, memperkuat pembentukan semua mekanisme dan kerangka kerjasama regional, khususnya Kote Etik tentang perilaku semua pihak di Laut Timur (COC), mengekang dan mengekang lebih lanjut lagi, menaati semua hal yang sudah dikomitmenkan dirinya sendiri, khususnya ialah komitmen-komitmen menaati prinsip tidak menggunakan kekerasan atau mengancam menggunakan kekerasan, memecahkan semua sengketa melalui  langkah-langkah damai, menghormati Piagam PBB, Perjanjian Keakraban dan Kerjasama (TAC), Deklarasi tentang perilaku semua pihak di Laut Timur (DOC) dimana semua pihak yang bersangkutan adalah anggotanya./.