Lokakarya ilmiah internasional: “Perjanjian Paris 1973: Meninjau kembali masa 40 tahun
VOVworld) - Pada Kamis pagi (17 Januari) di kota Hanoi telah diadakan lokakarya ilimah internasional dengan tema: “Perjanjian Paris 1973: Meninjau kembali masa 40 tahun”.
Ketika berpidato di depan lokakarya ini, Profesor, Doktor Nguyen Van Khanh, Rektor Istitut Ilmu Sosial dan Humaniora dari Universitas Nasional Hanoi menegaskan: Perjanjian Paris -1973 tidak hanya merupakan peristiwa yang signifikan terhadap usaha merebut kemerdekaan nasional dan menyatukan Tanah Air, melainkan juga merupakan satu peristiwa bersejarah, memuat banyak isi tentang seni militer, seni berunding dan masalah–masalah hubungan internasional yang lain. 40 tahun setelah penandantanganan Perjanjian Paris, pelajaran-pelajaran tentang seni diplomasi dan berunding pada Konferensi Paris tetap mempertahankan nialinya pada latar belakang situasi internasional dewasa ini. Dia memberitahukan: “Lokakarya kali ini akan mempunyai cara memandang bersifat menyeluruh dan multi dimensi, berfokus pada beberapa isi pokok. Yang pertama ialah pada latar belakang sejarah dan imbangan kekuatan antara dua pihak yang mendatangkan Konferensi Paris. Yang ke-2 ialah kepentingan Amerika Serikat, Eks Uni Soviet dan Tiongkok dalam proses Perjanjian Paris. Yang ke-3 ialah hasil dan sosok Perjanjian Paris dalam kemenangan Vietnam dan kekuatan perdamaian di dunia. Diharapkan, dari semua referat dan pendapat yang dikeluarkan pada lokakarya ini, kita akan mengajukan pengalaman dan pelajaran bermanfaat dalam menangani bentrokan dan kontradiksi serta perang lokal, berdasarkan pada aktivitas diplomasi dan perundingan pada latar belakang regional dan internasional semakin menjadi rumit seperti sekarang ini”.
Penesehat senior Le Duc Tho dan Asisten Presiden Amerika Serikat, Henry Kissinger di Paris-1973
(Foto:news.gov.vn)
Lokakarya ini berlangsung selama sehari dengan tiga sesi perbahasan politik. Puluhan referat yang dipresentasikan oleh para profesor, sarjana, peneliti dalam dan luar negeri pada lokakarya ini menegaskan: Perjanjian Paris -1973 tidak hanya merupakan hasil dari adu akal di meja perundingan yang memakan waktu kira-kira 5 tahun, melainkan juga merupakan hasil dari perjuangan yang berjangka panjang, ulet dan penuh kesulitan dari rakyat Vietnam di semua medan perang dari Selatan ke Utara selama masa lebih dari 20 tahun, yang puncaknya ialah kemenangan Hanoi-Dien Bien Phu di udara pada akhir bulan Desember 1972 di kota Hanoi, mengganyang semua intrik menggunakan kekuatan pesawat udara B.52 menghapuskan kota Hani dan provinsi-provinsi Vietnam Utara dan memaksa Amerika Serikat menerima pasal-pasal yang diajukan oleh pihak Vietnam. Oleh karena itu, Perjanjian Paris-1973 telah menjadi simbol dari semangat dari bangsa Vietnam ialah: “Tidak ada yang lebih bernilai dari pada kemerdekaan dan kebebasan”, merupakan kemenangan bersama dari semua negara sesaudara, sahabat Gerakan pembebasan bangsa dari rakyat pecinta perdamaian dan keadilan di seluruh dunia.Menganalisis dan meninjau kembali satu peristiwa sejarah berkaliber zaman akan menarik banyak pengalaman bernilai dan khususnya pada latar belakang dewasa ini./.