Lokakarya internasional: “Budaya menyembah Dewi Ibunda di Vietnam dan Asia- Watak dan Nilai".
(VOVworld) – Lokakarya internasional “Budaya menyembah Dewi Ibunda di Vietnam dan Asia- Watak dan Nilai” telah diadakan pada Sabtu pagi 29 September di kota Nam Dinh, Vietnam Utara. Referat-referat yang dibacakan di depan lokakarya ini telah berfokus memperkenalkan asal-usul, sejarah terbentuk dan perkembangan-nya, kekhasan dan arti budaya menyembah Dewi Ibunda di Asia dan khususnya di Vietnam.
Istana Nguyet Du di kabupaten Vu Ban, provinsi Nam Dinh- tempat berlangsungnya aktivitas-aktivitas menyanyi Chau Van - kekhasan budaya Vietnam
(Foto:vov.vn)
Sebagai Satu kepercayaan, adat menyembah Dewi Ibunda merupakan pandangan dunia, pandangan hidup dari penduduk agraris di Asia, bersamaan itu merupakan filosofy tentang semangat patriotisme, tentang kekuatan dan moral dari bangsa-bangsa. Di segi kebudayaan, adat menyembah Dewi Ibunda merupakan panorama yang kaya raya dan hidup-hidup tentang seni nyanyi foklor, memanifestasikan nilai-nilai budaya yang telah dikreasi, diakumulasi dan diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga membuat daya hidup abadi dara para Dewi dan Dewi Ibunda. Lokakarya ini merupakan peristiwa penting yang berada dalam serentetan aktivitas memperingati ultah ke-750 terbentuknya Kabupaten Thien Truong, provinsi Nam Dinh ketika provinsi ini dipilih oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam sebagai daerah yang mewakili semua provinsi dan kota di seluruh VN membuat dokumen ilmiah: “
Ritual menyanyi Chau Van dari orang Vietnam di provinsi Nam Dinh” untuk dimasukkan kedalam daftar Warisan budaya bukan kebendaan nasionaldan disampaikan kepada Perdana Menteri Pemerintah guna meminta kepada UESCO untuk mengakui-nya sebagai warisan budaya bukan kebendaan yang mewakili umat manusia.
Lokakarya ini berlangsung dari 29 sampai 30 September ini. /.