Lokakarya internasional: “Hoang Sa-Truong Sa: Kebenaran sejarah
(VOVworld) - Seperti yang telah kami beritakan bahwa, pada Jumat pagi (20 Juni) di kota Da Nang, telah diakan lokakarya internasional dengan tema: “Hoang Sa-Truong Sa: Kebenaran sejarah” dengan ikutsertnya lebih dari 100 sarjana dalam dan luar negeri. Lokakarya ini berlangsung pada latar belakang situasi Laut Timur sedang sangat rumit setelah Tiongkok menempatkan secara tidak sah anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam.
Lokakarya internasional dengan tema: “Hoang Sa-Truong Sa: Kebenaran sejarah”
(Foto: thanhnien.com.vn)
Dalam sesi perbahasan pertama dengan judul: “ Kebenaran sengketa di dua kepulauan Hoang Sa (Paracels) dan Truong Sa (Spratly) dan dampak-dampak terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan”pada Jumat pagi (20 Juni), Profesor Calyte A.Thayer dari Akademi Pertahanan Australia mengatakan bahwa tindakan sepihak Tiongkok yang menempatkan secara tidak sah anjungan di zona ekonomieksklusif Vietnam mengeluarkan masalah-masalah sejarah, politik dan hukum rumit yang bersangkutan dengan tuntutan sengketa tentang kedaulatan. Dia juga menegaskan sengketa sekarang tentang hak dan kedaulatan di wilayah-wilayah laut di sekitar kepulauan Hoang Sa hanya bisa ditangani berdasarkan pada hukum internasional, terdiri dari Konvensi PBB tentang Hukum Laut-tahun 1982. Dia mengatakan: “Saya berpendapat bahwa kita harus berbahas di Majelis Umum PBB tentang masalah anjungan minyak dan dampaknya. Dan sudah tentu Tiongkok yang adalah anggota Dewan Keamanan PBB, maka mereka harus menghadapinya. PBB bisa memainkan peranan sebagai arbitrase untuk menuntut kepada Tiongkok supaya menarik anjungan minyak, menjaga perdamaian di kawasan”.
Lokakarya ini adalah aktivitas yang menyusul lokakarya sebelumnya dengan tema: “Kedaulatan terhadap dua kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa: Segi-segi sejarah dan hukum” yang berlangsung di provinsi Quang Ngai pada April tahun 2013. Yang patut diperhatikan ialah lokakarya kali ini dengan partisipasi sarjana yang jumlahnya berlipat dua kali terbanding dengan tahun lalu dengan para sarjana yang berprestise, para peneliti internasional- orang-orang yang mempunyai proyek-proyek ilmu pengetahuan tentang Laut Timur./.