(VOVworld) – Pada Kamis malam (10 Juli) (menurut WIB), lokakarya tahunan ke-4 tentang Laut Timur yang diadakan oleh Pusat Pengkajian Strategis dan Internasional (CSIS) telah dibuka di Washington, Amerika Serikat (AS) dengan partisipasi dari para sarjana utama dari AS, Tiongkok, India, Jepang, Australia, Malaysia, Filipina dan Vietnam.
Lokakarya internasional tentang Laut Timur di AS
(Foto : vietnam+)
Dengan tema “Kecenderungan-kecenderungan dewasa inii di Laut Timur dan kebijakan AS”, para sarjana telah menganalisí secara mendalam perkembangan-perkembangan belakangan ini di Laut Timur, khususnya penempatan anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam dan gugatan-gugatan hukum yang dilakukan Filipina untuk memprotes Tiongkok di Pengadilan PBB tentang Hukum Laut (ITLOS). Pada lokakarya ini, para peserta telah mengeluarkan banyak rekomendasi, khususnya terhadap AS, tentang langkah-langkah untuk menghadapi tindakan yang semakin menjadi congkak dari Tiongkok, turut menurunkan suhu dan mempertahankan kestabilan di kawasan.
Pada lokakarya ini, dua peneliti dari Vietnam, Tran Truong Thuy dari Dana Penelitian Laut Timur dan Vu Hai Dang dari Asosiasi Pengacara Vietnam menekankan bahwa tindakan Tiongkok tersebut merupakan “titik balik dan merupakan peringkat keputusan baru dari Tiongkok”. Dua sarjana ini merekomendasi kepada AS dan ASEAN supaya menjadi pelopor dalam menyusun Kode Etik di Laut Timur (COC), mendukung penggunaan langkah damai untuk menangani sengketa, diantaranya melalui arbitrase internasional.
Pada 11 Juli, lokakarya ini akan terus berbahas tentang prospek kebijakan AS terhadap masalah Laut Timur dan kerjasama, pembinaan kepercayaan untuk membantu memecahkan masalah yang panas dan sulit ini./.