Lokakarya internasional tentang pengelolaan limbah keras secara berkesinambungan demi orang miskin
(VOVworld) – Lokakarya ini berlangsung pada Rabu (24 September) di provinsi Binh Dinh (Vietnam Tengah), menyerap kehadiran kira-kira 70 utusan yang mengawali organisasi-organisasi internasional, badan keuangan, organisasi penelitian dari mitra dan wakil masyarakat yang berasal dari negara-negara: Bangladesh, Kamboja, Indonesia. Sri Lanka, Pakistan dan Vietnam. Isi utama lokakarya ini bertujuan berbagi pengalaman-pengalaman dan pelajaran dari para mitra dan semua fihak yang bersangkutan di negara-negara di dunia dalam melaksanakan metode:
“Mengubah limbah menjadi sumber daya” dan khususnya menerapkan pola IRRC. Lokakarya ini juga berbahas tentang rintangan-rintangan dalam melaksanakan metode:
“Mengubah limbah menjadi sumber daya” di negara-negara yang sedang berkembang di Asia-Pasifik dan mengeluarkan beberapa rekomendasi yang bersangkutan.
Ilustrasi
(Foto: Kantor Berita Vietnam)
Profesor Muda, Doktor Vu Thi Minh, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perkotaan Vietnam memberitahukan bahwa proses urbanisasi dan pengembangan ekonomi sedang berlangsung di negara-negara Asia-Pasifik, sehingga meningkatkan volume limbah di perkotaan-perkotaan. Selain itu, usaha menangani limbah telah menjadi salah satu jasa di perkotaan yang menelan banyak biaya di negara-negara yang sedang berkembang karena biaya untuk menangani limbah menduduki 20-50% diantara biaya dari anggaran keuangan pemerintahan daerah. Oleh karena itu, untuk membantu kota-kota di Asia-Pasifik mengatasi kesulitan ini, Komisi Sosial-Ekonomi Sosial Asia-Pasifik – Perserikatan Bangsa-Bangsa (ESCAP) telah berkoordinasi dengan Waste Concem untuk melaksanakan Proyek
“Mengelola limbah keras secara berkesinambungan dan demi kaum miskin di kota-kota kecil dan menengah” guna membantu pemerintahan daerah dalam menggelarkan solusi-solusi tentang pengelolaan limbah keras secara berkesinambungan dengan pembentukan Pusat-pusat (IRRCs)./.