Ini merupakan posisi tertinggi yang pernah dicapai olah Vietnam sampai sekarang ini. Itulah informasi yang diberikan oleh Deputi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam, Tran Quoc Khanh di lokakarya memperkenalkan daftar pemeringkatan pembaruan kreatif global (GII) 2017 yang berlangsung pada Kamis (13/07) di kota Hanoi.

Deputi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam, Tran Quoc Khanh berbicara di depan lokakarya tersebut (Foto: Ngu Hiep)

Dengan hasil tersebut, Vietnam menggeliat menduduki posisi yang pertama (dari posisi ke-3 pada tahun 2016) dalam kelompok negara-negara yang berpendapatan menengah (yang terdiri dari 27 negara). Dalam Kawasan ASEAN, Vietnam menduduki posisi ke-3, setelah Singapura dan Malaysia dan berada di atas Thailand. Pengumuman tersebut menunjukkan bahwa semua dua kelompok indeks input dan output tentang pembaruan kreatif Vietnam tahun 2017 mencapai kemajuan melompat terbanding dengan tahun 2016.

Sacha Wunsch-Vincent, pakar senior dari Organisasi Kepemilikan Intelektual Dunia (WIPO) menilai bahwa ada banyak faktor objektif dan subjektif yang mengpengaruhi kecenderungan memperbaiki indeks pembaruan keratif Vietnam selama tahun ini, khususnya pada tahun 2017. Di antaranya ada upaya-upaya seluruh sistim politik, khususnya bimbingan dan penyelenggaraan makro yang diberikan oleh Pemerintah dan Perdana Menteri Pemerintah untuk memperbaiki institusi , lingkungan investasi dan bisnis, menciptakan syarat kepada pembaruan kreartif di dalam negeri sehingga telah memberikan  hasil-hasil yang tercatat. Pakar WIPO menyatakan bahwa untuk terus memperbaiki kemampunan pembaruan kreatif nasional, Vietnam perlu terus menitik-beratkan faktor input maupun output dari pembaruan kreatif, di antaranya, khusus menaruh perhatian khusus dalam terus memperbaiki kelompok indeks tentang lingkungan bisnis, pasar modal dan investasi  serta penerapan pengetahuan dan teknologi.