(VOVworld) – Pada Senin pagi (26 Mei), Sekolah Tinggi Perdagangan Luar Negeri mengadakan program dengan tema “Pejabat, dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Perdagangan berpadu tenaga untuk membela kedaulatan laut dan pulau Vietnam”.
Para mahasiswa Sekolah Tinggi Perdagangan Luar Negeri berbaris
membentuk peta Vietnam menegaskan kedaulatan lau dan pulau
(Foto:baotintuc.vn/)
Lebih dari 3.000 mahasiswa dan dosen sekolah tinggi tersebut telah memakai baju merah berbintang kuning, berbaris membentuk peta Vietnam dengan dua kepulauan Hoang Sa (Paracel) dan Truong Sa (Spratly) untuk menegaskan kedaulatan laut dan pulau Vietnam. Program ini mempunyai arti praksis, adalah suara dari para dosen dan mahasiswa sekolah tinggi tersebut untuk memprotes penempatan anjungan pengeboran minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam. Program tersebut juga mengimbau kepada semua pejabat, dosen dan mahasiswa sekolah tinggi ini untuk memberikan sokongan, dorongan semangat dan membantu para anggota serikat sekerja perikanan dan kaum nelayan yang sedang siang malam merapati laut, membela kedaulatan laut dan pulau Tanah Air.
Dalam pada itu, di kota Osaka dan Okayama (Jepang), lebih dari 1.300 orang Vietnam dan Jepang telah ikut serta dalam pawai pada tanggal 25 Mei. Rombongan peserta pawai ini telah berjalan di sepanjang jalan di dekat dengan Konsulat Tiongkok di kota Osaka dengan slogan dengan pesan “Vietnam mencintai perdamaian”, “Tiongkok harus menghormati hukum internasional” dan lain-lain. Harian Sankei dan Asahi dari Jepang juga meliput berita tentang pawai ini. Ketua Himpunan Pemuda dan Mahasiswa Vietnam di kota Okayama, Pham Thanh Hai memberitahukan bahwa “melalui pawai ini, kami ingin mengirimkan pesan perdamaian kepada rakyat Jepang dan internasional. Kami menyokong Pemerintah dan menginginkan agar kita mengambil langkah-langkah tegas untuk membela kedaulatan Tanah Air”./.