Mahkamah Agung Filipina memecat Ketua Mahkamah Agung
(VOVWORLD) - Mahkamah Agung Filipina, pada Jumat (11 Mei), telah melakukan pemungutan suara untuk memecat Ketua Mahkamah Agung, Maria Lourdes Sereno.
Ketika berbicara di depan kalangan pers, Juru bicara Mahkamah Agung Theodore Te memberitahukan bahwa dengan 8 suara pro dan 6 suara kontra, Mahkamah Agung ini telah mengesahkan usulan memecat Maria Lourdes Sereno berdasarkan kecurigaan terhadap nilai hukum dari hal pengangkatan pada jabatan Ketua Mahkamah Agung. Keputusan memecat Maria Lourdes Sereno akan segera berlaku dan Dewan Hukum akan memulai proses pendaftaran dan pengangkatan bagi posisi Ketua Mahkamah tersebut.
Juru bicara Presiden, Harry Rose menegaskan bahwa Mahkamah Agung Filipina merupakan badan yang mengeluarkan keputusan terakhir dan oleh karena itu keputusan memecat Nyonya Maria Louders Sereno harus dihormati.
Maria Louderes Sereno, 57 tahun, memegang jabatan sebagai Ketua Mahkamah Agung Filipina sejak tahun 2012 pada masa bakti pimpinan Presdien Benigno Aquino – pendahulu Presiden Rodrigo Duterte. Dia merupakan Ketua Mahkamah Agung wanita yang pertama dari Mahkamah Agung Filipina. Dia dituduh melakukan korupsi dan melanggar Undang-Undang Dasar termasuk tidak melaporkan aset-aset dan tanggung jawab-nya menurut tuntutan hukum, menggunakan dana publik secara tidak sesuai dengan tujuan dan mengeluarkan keputusan tanpa berkonsultasi dengan para hakim lainnya.