Masalah Brexit: Inggris menegaskan akan keluar menurut ketentuan WTO kalau Uni Eropa tidak memberikan konsesi
(VOVWORLD) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Dominic Raab, pada Kamis (08 Agustus), telah mendesak Uni Eropa supaya merevisi ketentuan-ketentuan dalam permufakatan Inggris keluar dari Uni Eropa (atau Brexit) yang ditandatangani oleh Brussels dan London pad akahir tahun 2018.
Menlu Inggris, Dominic Raab (Foto: Xinhua/VNA) |
Dia menyatakan bahwa Brussels harus bertanggung jawab kalau terjadi skenario Brexit karena tidak mau mengalah. Ketika menjawab interviu di Meksiko dalam kunjungan di Amerika Utara untuk memperkokoh hubungan ekonomi antara Inggris dan kawasan ini, Menlu Inggris memberitahukan bahwa negara ini ingin keluar dari Uni Eropa dengan satu permufakatan dan hanya membolehkan terjadi skenario tanpa permufakatan kalau para perunding Uni Eropa tidak mengubah pandangan.
Pernyataan tersebut dikeluarkan pada latar belakang ada bahaya terjadi Brexit tanpa permufakatan yang menimbulkan banyak kerugian terhadap perekonomian dua pihak sedang meningkat, ketika Uni Eropa dengan sengaja menegaskan bahwa permufakatan Brexit yang telah ditandatangani tidak dirundingkan kembali, sementara itu Pemerintah pimpinan Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson ingin menyingkirkan ketentuan akhir yang bersangkutan dengan garis perbatasan di Irlandia dalam permufakatan ini.