Masalah Brexit: PM Inggris ingin mencapai permufakatan Brexit

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, pada Kamis (22/8), telah mengadakan perbahasan dengan Presiden Perancis, Emmanuel Macron di Ibukota Paris, di antaranya pemimpin Inggris menegaskan keinginan mencapai permufakatan Brexit. 
Masalah Brexit: PM Inggris ingin mencapai permufakatan Brexit - ảnh 1Presiden Perancis, Emmanuel Macron (kanan) pada jumpa pers bersama dengan PM Inggris, Boris Johnson di Paris, pada tanggal 22/8/2019 (Foto: VNA)

Pada pertemuan ini, PM Boris Johnson menekankan: “Saya ingin menunjukkan secara jelas bahwa saya menginginkan permufakatan. Saya menganggap bahwa kita bisa mencapai satu permufakatan dan itu merupakan satu permufakatan baik”.

Dia juga memberitahukan telah mendapat dorongan semangat yang kuat setelah pembicaraan dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, bersamaan itu berseru supaya “biarkanlah Brexit diselesaikan secara rasional, nyata dan sesuai dengan kepentingan kedua pihak”. Namun, PM Boris Johnson juga menekankan bahwa Inggris akan tetap keluar dari Uni Eropa pada tanggal 31/10 meskipun ada permufakatan atau tidak. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa dalam semua keadaan, negara ini akan tidak melakukan pengontrolan di kawasan perbatasan antara negara anggota Uni Eropa yaitu Irlandia dan wilayah Irlandia Utara dari Inggris.

Pada pihaknya, Presiden Emmanuel Macron menegaskan bahwa sekarang tidak ada cukup waktu untuk merundingkan permufakatan “perceraian” baru. Meskipun skenario “Brexit keras” (Inggris keluar Uni Eropa tanpa permufakatan) merupakan hal yang tidak diinginkan Uni Eropa, tetapi dia menekankan bahwa Uni Eropa bersedia untuk menerima keluarnya Inggris yang definitif tanpa masa transisi.

Komentar

Yang lain