Masalah Brexit: PM Inggris meminta kepada Uni Eropa supaya membatalkan rencana “pos pencegahan”
(VOVWORLD) - Dalam surat yang dikirimkan kepada pemimpin negara-negara Uni Eropa pada Senin (19 Agustus), Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson meminta supaya menghapuskan rencana “pos pencegahan” di Irlandia Utara dan mengeluar pasal-pasal yang baru pada latar belakang Inggris akan meninggalkan Uni Eropa dalam waktu 10 pekan mendatang.
PM Inggris, Boris Jonhson (Foto: AFP/ VNA) |
Dia menyatakan rencana baru “pos pencegahan” adalah hal yang “tidak demokratis dan tidak konsekuen bagi kedaulatan Inggris” dan rencana ini menimbulkan risiko “melemahkan keseimbangan halus” yang dimanifestasikan dalam permufakatan Jumat yang baik di Irlandia Utara.Dia mengatakan bahwa rencana ini tidak bisa menjadi sebagian permufakatan keluar Uni Eropa.
PM Boris Jonhson mengirimkan surat kepada pemimpin negara-negara Uni Eropa setelah dia melakukan pembicaraan telepon dengan PM Republik Irlandia, Leo Varadkar. Meskipun belum mengusahakan solusi bersama, tetapi pernyataan bersama setelah memberitahukan bahwa dua PM mempunyai pandangan bersama terhadap permufakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, yaitu tidak bisa membiarkan munculnya garis perbatasan keras di pulau Irlandia. Dua pihak juga sepakat akan mengadakan pertemuan untuk melakukan perbahasan lagi pada akhir bulan ini di Dublin.