Masalah Brexit: PM Inggris meminta kepada Uni Eropa supaya terus menunda batas waktu Brexit
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, pada Selasa sore (2 April) waktu lokal, menyatakan akan meminta kepada Uni Eropa supaya memperpanjang batas waktu Brexit agar ada waktu untuk mengatasi “jalan buntu” di Majelis Rendah.
Di samping itu, dia juga memberitahukan bahwa dia ingin bertemu dengan pimpinan Partai Buruh oposisi Jeremy Corbyn agar dua pihak menyatukan rencana tentang masa depan hubungan antara Inggris dengan Uni Eropa.
Ketika berbicara setelah sidang kabinet untuk mengatasi jalan buntu sekarang yang bersangkutan dengan Brexit, PM Theresa May memberitahukan bahwa dia menginginkan agar Partai Konservatif dan Partai Buruh menyetujui satu rencana Brexit yang baru dan dipungut suara di Majelis Rendah sebelum tanggal 10 April ini, o karena itu juga adalah hari Uni Eropa mengadakan pertemuan puncak darurat tentang masalah Brexit.
Pada pihaknya, pemimpin Partai Buruh oposisi, Jeremy Corbyn memberitahukan bersedia mengadakan pertemuan dengan PM Theresa May dan menginginkan agar Majelis Rendah perlu melakukan pemungutan suara untuk alternatif-alternatif lain untuk mengganti kerangka masa depan hubungan-hubungan sekarang antara Inggris dan Uni Eropa “secepat mungkin”.
Namun, PM Theresa May tetap menegaskan: Permufakatan keluar dari Uni Eropa, bagian yang ditolak oleh Majelis Rendah pada akhir lau, akan tetap merupakan satu bagian dalam permufakatan antara Inggris dan Uni Eropa.