Masalah Brexit: PM Inggris menyerukan satu permufakatan yang disetujui warga negara ini
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Inggeris, Theresa May berseru kepada Uni Eropa supaya mengeluarkan satu permufakatan yang dia bisa “membelanya” di depan warga di negeri embun ini, pada latar belakang, semua perundingan mengenai Brexit tetap sedang mengalami kemacetan di sekitar perselisihan tentang “akun perceraian raksasa”.
Perdana Menteri Inggeris, Theresa May (foto : internet) |
Ketika berbicara di depan sesepsi pada Kamis malam (19/10), dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dewan Eropa dengan 27 Kepala negara-negara anggota bloknya di Brussel (Ibukota Belgia), PM Inggris, Theresa May menekankan bahwa “tuntutan mendesak dan jelas” pada saat ini yalah Uni Eropa harus mengatasi kemacetan dalam perundingan tentang Brexit dan berpindah ke perundingan mengenai perdagangan antara dua fihak pada masa depan. Pernyataan ini dikeluarkan setelah para pemimpin Uni Eropa meminta kepada PM Inggeris, Theresa May supaya dia harus mengeluarkan satu komitmen yang lebih jelas mengenai pembayaran “akun perceraian” Brexit, kalau ingin semua perundingan mencapai kemajuan.
Pada hari yang sama, PM Inggeris, Theresa May menganggap bahwa telah ada indikasi-indikasi tentang kemajuan yang “menggembirakan” dalam perundingan tentang Brexit, bersamaan itu menyindir kemungkinan akan ada satu terobosan pada Desember mendatang.
Tapi, Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, salah seorang sekutu yang paling penting dari Inggris dalam Uni Eropa juga mengakui bahwa dia sendiri telah meminta kepada PM Inggris, Theresa May supaya memanifestasikan pandangan yang lebih jelas mengenai akun keuangan Brexit.